Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Sidang-sidang KNIP

Gambar
  Sidang pleno pertama dan kedua KNIP diadakan di Jakarta. Sidang pleno pertama, 16-17 Oktober 1945, menghasilkan keputusan untuk mengirim surat kepada Presiden, yang kemudian dijawab oleh Wakil Presiden dengan Maklumat X.     Sidang pleno kedua, 25-27 November 1945, menghasilkan mosi kepercayaan kepada Sjahrir untuk menjadi Perdana Menteri yang bertanggungjawab kepada KNIP/BP KNIP dengan 81 suara setuju, delapan menolak. Pada saat itu terjadi lah perubahan dalam sistem pemerintahan, yaitu dari sistem kabinat presidensial ke sistem kabinet parlementer. Perdana Menteri Sjahrir harus bertanggungjawab kepada parlemen, dalam hal ini KNIP.   Sidang pleno ketiga KNIP , 28 Februari- 3 Maret 1946, berlangsung di Solo. Dalam sidang ini terjadi perdebatan sengit mengenai program kabinet, antara Program Tujuh Pasal rancangan Persatuan Perjuangan yang dipimpin oleh Tan Malaka dan Program Lima Pasal rancangan Sjahrir dari kelompok Sosialis. Hasil sidang ini, selain menunjuk kemb...

Ketika Kota Bandung Dikosongkan

Gambar
  Perintah Komandan Divisi III untuk meninggalkan Bandung disampaikan kepada para tokoh masyarakat termasuk azacho (Ketua RW) dan kumicho (Ketua RT). Pembumihangusan direncanakan dimulai pukul 24.00 tanggal 24 Maret 1946, dari sebuah gedung Indische Restaurant di di Regentsweg.   Ledakan dinamit pertama ternyata sudah terdengar pada pukil 20.00. Pasukan pun panik. Meskipun demikian peledakan tersebut diikuti oleh peledakan dan pembakaran gedung-gedung dan rumah rumah penduduk. Kobaran api terbesar melingkupi daerah Cicadas dan Tegallega. Kobaran api lainnya nampak di di sekitar Ciroyom, Jalan Pangeran Sumedang, Kopo, Cikudapateuh dan lain-lain. Kobaran api dan dentuman bom   mengiringi kepergian para pengungsi (Sitaresmi dkk, 2002 : 62 – 107).   Reaksi rakyat ketika mendengar berita tentang pengumuman meninggalkan Kota Bandung bermacam-macam. Adanya tiga versi pengumuman, yaitu dari Inggris, Walikota Bandung Sjamsoerijal dan Komandan Divisi III Kolonel A. H. Na...

Bandung Lautan Api

Gambar
    Prolog. Bandung dimasuki pasukan Inggris pada bulan Oktober 1945. Sekutu meminta hasil lucutan tentara Jepang oleh TKR diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengultimatum agar kota Bandung dikosongkan. Hal ini tidak diindahkan oleh TRI dan rakyat. Pada tanggal 10 Februari 1946 pukul 18.30 tentara NICA menyerbu daerah demarkasi di sektor   timur (Cicadas). Barisan rakyat dari BPRI, Pesindo, BMP   dan Hizbullah melawan dengan gigih sehingga pasukan NICA dapat diusir.   Pada tanggal 16 pasukan NICA dan Inggris dari kesatuan Gurkha menyerbu Villa Isola (sekarang kampus Universitas Pendidikan Indonesia). Alasan mereka menyerbu Villa Isola   adalah untuk membebaskan para interniran di Lembang. Penduduk mengungsi ke Lembang dan Subang. Lembang pun akhirnya diduduki Inggris dan NICA. Pada tanggal 17 NICA dan Inggris mengobrakabrik Sukajadi.   Sekitar 1500 penduduk ditawan di markas Inggris , 400 orang tidak dibebaskan ter...

Daan Mogot dan Pertempuran Lengkong

Gambar
Pertempuran Lengkong, di daerah Lengkong, Serpong   pada 25 Januari 1946, dipimpin oleh Mayor (TKR) Daan Mogot. Tercatat 34 prajurit muda dan 3 perwira Tentara Republik Indonesia tewas saat itu, termasuk Daan Mogot. Mereka tewas di usia muda, 16-24 tahun. Sebagian prajurit luka berat dan sebagian yang tidak dapat melarikan diri ditawan Jepang. Jalannya Pertempuran Lengkong : “25 Januari 1946, selepas shalat Jumat, taruna Akademi Militer (Akmil) Tangerang yang baru memulai pendidikan pada 18 November 1945 sangat antusias dan bersemangat menjalankan tugas perlucutan senjata. Mereka menemui Kapten Abe, pemimpin tentara Jepang di Lengkong, yang saat itu belum kooperatif. Sekitar pukul 16.00, pasukan tiba di markas Jepang yang berada di tengah kebun karet. Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan Taruna Alex Sajoeti bersama beberapa tentara memasuki kantor Kapten Abe. Di dalam markas, Daan Mogot menjelaskan maksud kedatangannya. Sementara taruna mulai mengumpulkan senjata di luar ...