Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Adisutjipto

Gambar
Pada tanggal 29 Juli 1947, pesawat terbang Dakota kepunyaan Patnaik, yang membawa obat-obatan dari Singapura ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Belanda ketika akan mendarat di Meguwo , Yogyakarta.   Seluruh penumpangnya tewas. Mereka itu antara lain adalah Adisutjipto, Dr. Abdulrahman Saleh, Adisumarmo Wirjokusumo, ex Wing Kommander Constantine, Ny. Constantine, ex Squadron Leader Haxelhurst (Supeni, 2001 : 268-270). Kali ini saya ingin menyampaikan biografi singkat Adisutjipto. Berikutnya Abdulrahman Saleh, Adisumarmo, insya Allah. Adisutjipto lahir di Salatiga. Ayahnya pensiunan penilik sekolah. Kakeknya bernama Mbah Wirjo dari Wonosari, Magelang, keturunan seorang Empu, pengikut Pangeran Diponegoro, telah meramalkan bahwa Adisutjipto tidak akan berumur panjang. Kakeknya menjulukinya Palgunadi, tokoh pewayangan yang jujur, gagah berani tetapi mati muda. Adi belajar di sekolah penerbangan Belanda di Kalijati, Subang. Di sekolah tersebut prestasinya sangat menonjol. ...

Bijayananda Patnaik

Gambar
  Pada awal Juni 1947, sebagai seorang pilot Patnaik beserta istrinya, Giyana Devi, terbang ke bandara Meguwo di Yogyakarta dengan pesawat Dakota milik Kalingga Air untuk mengantarkan bantuan obat-obatan untuk Indonesia (Mukhti, 31 Oktober 2018). Pada tanggal 29 Juli 1947, pesawat terbang Dakota kepunyaan Patnaik, yang membawa obat-obatan dari Singapura ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Belanda ketika akan mendarat di Meguwo , Yogyakarta.   Seluruh penumpangnya tewas. Mereka itu antara lain adalah Adisutjipto, Dr. Abdulrahman Saleh, Adisumarmo, Wirjokusumo, ex Wing Kommander Constantine, Ny. Constantine, ex Squadron Leader Haxelhurst (Supeni, 2001 : 268-270). Siapakah Patnaik ? Bijayananda Patnaik lahir di Orissa (Odisha), India pada tanggal 5 Maret 1916. Ia adalah seorang pejuang nasionalis sejak muda. Ia bersahabat dengan Nehru dan mendapat tugas dari Nehru untuk membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Nama lengkap Patnaik, adalah Biju Patnaik. Selain turut me...

Reaksi Dunia Terhadap Agresi Militer Pertama

Gambar
  Setelah terjadinya Agresi Militer I, pada tanggal 22 Juli 1947 PM Amir Sjarifuddin menyampaikan pidato radio yang ditujukan kepada dunia dan terutama kepada Australia dan berseru kepada Dr. Evatt, Menteri Luar Negeri Australia agar hendaknya memperkuat bantuannya untuk menghentikan pertumpahan darah selanjutnya dan memandang perjuangan bangsa Indonesia dengan kaca mata keadilan, kemerdekaan dan kemanusiaan. Pada tanggal 24 Juli 1947,   Presiden Sukarno berseru kepada Presiden Truman, supaya AS menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan peperangan yang sedang berkobar di Indonesia. Sementara itu Sjahrir, selaku Duta Besar Keliling RI pada tengah malam tanggal 21 Juli 1947 berangkat dengan pesawat terbang ke luar negeri. Pada tanggal 23 Juli 1947, Sutan Sjahrir dalam perjalanan dari New York ke Singapura dan kemudian melanjutkan perjalanannye ke India untuk bertukar pikiran dengan Nehru dan Ali Jinnah. Pada tanggal 29 Juli 1947, pesawat terbang Dakota kepunyaan Patnaik, y...