Rampokan Jawa

Saat berjalan-jalan di antara stand pameran kriya dari Dekranasda Kota Bandung, mata tertarik pada sebuah kaos oblong buatan Mahanagari yang dihiasi drawing Savoy Homann Bandoeng Java. Uniknya kaos itu dihiasi latar belakang gambar komik. Gambar diambil dari "Rampokan Jawa" karya Peter van Dongen terbitan Amsterdam, 1966.
Rampokan menurut tradisi Jawa merujuk pada macan atau harimau--simbol kemarahan pada penguasa kolonial-- yang tertangkap dan akan dibunuh pada upacara akhir Ramadhan.
"Rampokan" dibuat melalui penelitian sumber-sumber sejarah dan studi gambar yang memakan waktu tiga tahun. Inilah yang menjadi dasar bagi Peter untuk membangun kembali dunia yang masih dihuni oleh nenek moyangnya. Termasuk sudut-sudut kota Bandung pada tahun 1946. Di antaranya Hotel Savoy Homann, sebuah hotel yang dirancang ulang oleh seorang arsitek terkenal, Aalbers, pada tahun 1936. Arsitektur Savoy sendiri sebenarnya didesain mirip dengan karya Aalbers sebelumnya yaitu Denis Bank di jalan Braga, sekarang menjadi Bangk Jabar Banten.
Ternyata komik bisa menjadi penghubung antara masa kini dan masa lalu yang efektif dan menjadi alat evaluasi seberapa jauh warga Bandung melestarikan nilai-nilai historis kotanya. Bandung adalah kota yang kaya akan warisan arsitetur dan komik dapat mendokumentasikan hal itu dan menyimpannya dalam warisan seni gambar dan sastra untuk memperkaya wawasan siapa pun yang mau membacanya.

Komentar

  1. Rampokan Jawa saya sudah punya mas, tapi sambungannya yaitu Rampokan Celebes kok nggak pernah nemu hehehehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan