Museum Sebagai Jendela Kebudayaan

Museum diperlukan untuk mengumpulkan, ,menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan benda-benda bukti material hasil budaya manusia,alam dan lingkungannya. Hal itu berlaku juga untuk komik Indonesia tentunya. Artikel ini menggambarkan fungsi museum dalam mengamankan komik Indonesia sebagai benda hasil budaya.
Setiap benda yang menjadi koleksi museum harus memperhatikan criteria sebagai berikut: pertama, memiliki nilai sejarah dan ilmiah; kedua, memiliki identitas menurut bentuk dan wujudnya, tipe dan gayanya, fungsi dan asalnya secara historis, geografis, serta periodesasi; ketiga, dapat menjadin monument sejarah dan budaya (Perda Propinsi Jawa Barat No. 7 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Kepurbakalaan, Kesejarahan, Nilai Tradisional danMuseum).

Koleksi
Koleksi museum tentunya harus didokumentasikan secara verbal dan visual dengan ketentuan teknis permuseuman. Koleksi tidak boleh diperjualbelikan atau dipindahtangankan, tetapi boleh dipinjamkan untuk kepentingan pelayanan masyarakat. Pengumpulan koleksi dilakukan oleh pengelola museum dan bisa bekerjasama dengan semua pihak yang peduli, dengan cara menerima hibah, memperoleh dengan ganti rugi maupun titipan. Untuk menjaga kemanan koleksi diperlukan persyaratan agar semua koleksi memiliki bukti kepemilikan yang sah, telah mendapatkan persetujuan dari ahli warisnya serta diikat oleh perjanjian yang tertuang dalam berita acara.



Pemeliharaan, Pengamanan dan Pemanfaatan
Masalah krusial dalam pengelolaan koleksi museum adalah mengenai perawatan yang tidak baik, padahal perawatan sangat diperlukan untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi yang disebabkan factor alam dan atau manusia. Seharusnya perawatan koleksi dilakukan di dalam ruang perawatan dengan cara dan teknik yang sesuai dengan kaidah permuseuman.
Tentu saja perawatan saja tidak cukup. Di samping perawatan Koleksi museum perlu pengamanan untuk menjaga keaslian, keutuhan dan kelengkapannya. Untuk koleksi yang bernilai tinggi dan langka tentunya memerlukan jaminan asuransi. Untuk perawatan dan pengamanan tersebut diperlukan tangan-tangan profesional.
Koleksi museum sangat bermanfaat untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penghayatan, pariwisata atau kepentingan lainnya. Perlu diperhatikan bahwa pemanfaatan koleksi museum tidak sampai menimbulkan kerusakan maupun hilangnya koleksi. Oleh karena itu pengelola museum berwenang untuk menetapkan kebijakan pemanfaatan yang dapat menjaga keberlangsungan keberadaan koleksi museum. Dalam hal tertentu pengelola dapat memungut dana dari pengunjung meskipun pada hakekatnya museum bukanlah lembaga komersial yang mencari untung.Untuk kepentingan pendidikan sebaiknya tidak dipungut biaya sama sekali, karenanya diperlukan kemampuan fund raising dari pengelola museum.
Pengelola museum berhak untuk melakukan renovasi tata pameran tetap dengan memperbaiki sarana pameran, tata letak koleksi, penggantian dan atau penambahan koleksi dengan yang baru sekurang-kurangnya setahun sekali. Dengan demikian koleksi museum selalu relevan dengan perkembangan kebudayaan.

Informasi
Keberadaan suatu museum tentunya baru memiliki arti apabila diapresiasi oleh masyarakat di sekitarnya yang berujung pada penghargaan akan kebudayaan dan peradaban bangsa. Untuk itu pengelola museum wajib menginformasikan mengenai keberadaan museum dan koleksinya melalui pameran tetap dan atau temporer, pemutaran slide atau film, video, museum keliling, bimbingan dan penyuluhan, ceramah, seminar, buku atau bentuk lainnya yang menyajikan koleksi museum.

Komentar

  1. dari semua catatan di atas, yang paling penting adalah bangunan museumnya itu sendiri. misalnya museum komik indonesia

    BalasHapus
  2. menurut hemat saya tidak hanya sekedar bangunan museumnya saja mas, akan tetapi yang paling penting adalah isi dari museum itu. Karena ini adalah museum komik indonesia, tentu saja yang menjadi prioritas adalah komik indonesia agar mendapatkan tempat yang layak di negeri sendiri sebelum kelak di akui tetangga.
    akan tetapi juga demi value added, tidak dipungkiri dengan hadirnya komik2 asing sebagai contoh.

    BalasHapus
  3. benar kang dan mas. itulah maksud tulisan saya. kuantitas dan kualitas museum menjadi sangat penting. lebih penting lagi menjaganya agar dapat diwariskan pada generasi mendatang

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)