Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Asian Games dan Ganefo

RI di era Bung Karno menyelenggaraka n Asian Games dan bahkan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) untuk menjadi alternatif Olympiade. Keduanya berjalan lancar dan sukses. Sebagai pegawai negri ayahku terlibat dalam pengamanan dalam membangun venue venue di komplek Senayan. Meski belum lagi bersekolah saya masih ingat diajak meninjau komplek olah raga terbaik itu dengan dibonceng naik sepeda dari Grogol. Saya kadang terkantuk kantuk dalam perjalanan. Bukan hanya itu kadangkala ayah membawa ransum saat bekerja berupa makanan makanan kemasan dari Rusia yang rasanya aneh. Saat itu aku juga ingat kakak sepupuku seorang marinir atau KKO pulang dari medan tugas entah di Kalimantan. Berpakaian tempur lengkap dengan senapan, berambut gondrong, membawa jeep dan membawa oleh oleh berbagai makanan aneh. Pendek kata suasana revolusioner saya rasakan. Itupun dibina oleh ayah. Saya harus ikut mendengarkan kursus politik dan bersalaman dengan PBR (Pemimpin Besar Revolusi) meski belum ...

Sastra Revolusi

Semangat revolusi muncul dalam sastra dan seni. Suatu generasi sastrawan yang dinamakan 'Angkatan 1945' adalah orang-orang dengan daya kreatif yang memuncak pada zaman revolusi. Ada penyair  ChairilAnwar   (1922-1949), penulis prosa  Pramoedya  Ananta Toer (1922- ) yang sebagian besar tulisannya dikerjakan di penjara Belanda, wartawan  MochtarLubis  (1922-2004) dan lain lain. Mereka merasa yakin bahwa seni dapat menjadi bagian dari perkembangan revolusi. Lukisan modern juga mulai menjadi matang dalam revolusi ketika seniman-seniman seperti  Affandi  (1910-90) dan  Sudjojono  (1913- ) tidak hanya menuangkan semangat revolusi dalam lukisan-lukisan mereka, tetapi juga memberikan dukungan secara lebih langsung dengan cara membuat poster-poster anti penjajah.

Homo Ludens

Selain disebut sebagai zoon politicon, homo socius, economic animal, rational animal manusia juga disebut sebagai homo ludens atau makhluk yang bermain. Dan permainan yang sedang digandrungi untuk ditonton di negri ini adalah permainan sepakbola sebanding dengan kesukaannya menonton permainan politik antara kubu Jokowi dan dan non Jokowi. Tentang permainan sepakbola saya sudah mengenalnya sejak saya kecil. Di kampung nenek saya selalu ada sebuah lapangan sepakbola di setiap desa. Tapi bermain sepakbola bisa di mana saja. Bisa di halaman sekolah di sawah saat musim kemarau atau di hutan karet di sela sela menyabit rumput. Bolanyapun dibuat sendiri dari getah karet yang disadap. Di SMP Negri LIV Filial saya jarang bermain sepak bola karena sekolah saya di seputaran Roxy Jakarta lebih memberi pelajaran main voli atau bola basket dan berenang. Meski begitu saya suka diajak bermain bola di sebuah lapangan di Karang Tengah yang berbatasan dengan Cinere. Di sinilah saya menyadari bah...

Taufiq Kiemas

Berapa hari yang lalu ada seorang kawan mengirim meme lewat Whatsapp yang ternyata merupakan undangan haul kelima almarhum Taufiq Kiemas di wiswa RNI di Kuningan. Acara juga disertai pemutaran film berjudul Abang. Abang merupakan panggilan akrab bagi almarhum Taufiq Kiemas yang biasa dipanggil TK. Saya mencatat tiga kali bertemu abang yang berkesan. Pertama saat saya diajak Pak Wondo dan Kang Rudi ke Kebagusan untuk bertemu Mbak Mega di rumah mereka yang asri. Rumah pasangan Megawati dan Taufiq Kiemas terletak di tengah perkampungan di selatan kota Jakarta yang dikelilingi pepohonan rindang. Saat itu abang yang sedang berjalan jalan di atas kerikil bertanya pada kang Rudi, "ini siapa?". Kang Rudi menyebut namaku dan kamipun bersalaman. Kedua saat kongres di Inna Beach Hotel Sanur. Saat itu selesai shalat Jumat. Kami bersama meninggalkan masjid. Beliau menggandeng pundakku sambil berbasa basi bercanda. Abang senang melihat anak anak muda yang rajin ke masjid. Ketiga saat ...

OBOR (One Belt One Road)

Kegaduhan mengenai soal TKA saat ini sebenarnya merupakan fenomena puncak gunung es dari apa yang disebut dengan Sinocentric globalisation suatu globalisasi yang berpusat pada RRT sejak 20 terakhir ini. Bahkan sejak 2013 RRT meluncurkan OBOR (one belt one road) suatu gabungan dari membangun jalur sutra darat dari RRT ke Eurasia (Kazakhstan) dan jalur maritim dari RRT-Asean- Timteng-Afrika. Proyek pembangunan infrastruktur darat dan laut ini melibatkan 60 negara dan 900 proyek senilai US $ 1 Trilyun. Proyek yang dibangun antara lain jalan raya, kereta api, pelabuhan laut dan pipa minyak.  Polanya RRT memberi pinjaman atau jaminan melalui bank milik mereka kepada negara yang dilalui OBOR dan serentak dengan itu BUMN/BUMD RRT mulai membangun proyek tersebut dalam bentuk turnkey project dengan membawa 5M (money machine material man and method) dari RRT. Ini sudah dan sedang terjadi antara lain di Mongolia Pakistan Srilanka Turkmenistan Kazakhstan Burma dan Indonesia. Barangkali karena ...