Berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM)
Pengantar :
Nyaris setahun pencatatan sejarah yang saya lakukan di beranda lini masa Facebook ini terhenti, Bukan karena sibuk mempersiapkan kampanye Pileg dan Pilpres 2024 di Kabupaten Bandung dan Pulau Madura, tapi karena ada gangguan teknis pada laptop saya. Beberapa bulan yang lalu gangguan teknis tersebut bisa teratasi karena anak bungsu saya mencarikan kabel catu daya lewat belanja daring. Masalah baru muncul, semua akun di laptop tidak serta merta bisa dibuka dan akun akun tersebut melakukan verifikasi terhadap user. Saya mencoba beberapa kali dengan dengan berbagai password tetap tidak terbuka. Alhamdulillah, hari ini setelah rapat daring tentang Festival Desa dengan Rano Karno dan Aria Bima, saya coba log in ke Facebook dan berhasil. Insya Allah pencatatan sejarah Indonesia akan saya lanjutkan setidaknya sampai era Reformasi.
Kali ini saya menyampaikan sejarah pendirian Universitas Gadjah Mada (UGM), bukan karena anak saya menjadi pengajar di situ, tetapi memang UGM didirikan antara saat pelantikan Presiden RIS dan penyerahan kedaulatan.
Salam.
Universitas Gadjah Mada lahir dari kancah perjuangan revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia. Didirikan pada periode awal kemerdekaan, UGM didaulat sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.
3 Maret 1946 tercatat sebagai tanggal berdirinya Yayasan Balai Perguruan Tinggi “Gadjah Mada” yang merupakan salah satu embrio Universitas Gadjah Mada. Seperti yang tertuang dalam terbitan Berita Kagama mengenai sejarah UGM.
Berdiri dengan nama “Universitas Negeri Gadjah Mada”, perguruan tinggi ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang telah lebih dulu didirikan, di antaranya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten, yang disahkan dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit.
Meski Peraturan Pemerintah yang menjadi pijakan berdirinya UGM tertanggal 16 Desember 1949, tanggal 19 Desember menjadi tanggal yang diperingati sebagai hari ulang tahun UGM karena lekat dengan peristiwa bersejarah bagi Bangsa Indonesia.
Makna Nama Gadjah Mada
Nama Gadjah Mada juga memiliki makna tersendiri, mengandung semangat serta teladan Mahapatih Gadjah Mada yang berhasil mempersatukan nusantara. Teladan ini diterjemahkan ke dalam rumusan jati diri UGM sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan.
Enam Fakultas Awal
Pada awal pendiriannya, UGM memiliki enam fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan. Kegiatan perkuliahan masa itu dilakukan di Sitinggil dan Pagelaran, dengan memanfaatkan ruangan-ruangan kamar dan fasilitas di lingkungan Kraton Yogyakarta.
Kampus Bulaksumur
Baru pada tahun 1951 pembangunan fisik kampus Bulaksumur dimulai, dan memasuki dekade 1960-an UGM sudah memiliki berbagai fasilitas seperti rumah sakit, pemancar radio, serta sarana lain yang mendukung proses pembelajaran bagi mahasiswa juga untuk melayani kepentingan masyarakat. Kini, UGM memiliki 18 Fakultas, satu Sekolah Pascasarjana, serta satu Sekolah Vokasi dengan puluhan program studi (ugm.ac.id, 23 May 2019, 9:58 WIB ).
Komentar
Posting Komentar