Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Negara-negara Bagian di Indonesia

Gambar
  Pada tanggal 3 Mei 1947, Perdana Menteri   Belanda, Beel, dan Menteri Jonkman, berangkat dari Belanda untuk berkunjung ke Indonesia. Mereka tiba di Jakarta pada tanggal 6 Mei 1947. Nampaknya kedatangan PM Belanda ini memiliki agenda untuk menciptakan negara-negara bagian (ada yang menyebutnya negara-negara boneka) di Indonesia selain NIT (Negara Indonesia Timur). a.        Negara Pasundan. Pada tanggal 4 Mei 1947, Partai Rakyat Pasundan (PRP) dengan bantuan tentara Belanda memproklamirkan negara Pasundan, dengan ketuanya, Suria Kartalegawa, sebagai Presiden. Pada tanggal 23 Mei 1947, Partai Rakyat Pasundan di bawah pimpinan Mr. Koestomo, dengan bantuan tentara Belanda melakukan gerakan perebutan kekuasaan Republik di Bogor. Gedung-gedung pemerintahan yang telah direbut oleh PRP dijaga oleh tentara Belanda. Residen Supangkat ditawan. b.       Dewan Federal Daerah   Borneo. Pada tanggal 9 Mei 1947 Dewan Fede...

Pengakuan Negara-negara Arab Dll. Terhadap Indonesia

  Setelah dukungan dari Mesir, Inggris dan Amerika Serikat, dukungan datang dari negara negara Arab. a.        Suriah Suriah merupakan salah satu negara Liga Arab yang ikut memperjuangkan persoalan Indonesia untuk dibahas dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1947. Akhirnya, Agresi Militer Belanda di Indonesia pun berhasil dihentikan secara damai. Pada 2 Juli 1947, Agus Salim, perwakilan diplomat Indonesia mengadakan perjanjian persahabatan dengan Suriah di Damaskus. Melalui penandatangan perjanjian tersebut, Indonesia secara resmi telah diakui sebagai negara yang berdaulat oleh pemerintah Suriah. b.       Lebanon Tanggal 21 Juli 1947, Indonesia melalukan misi diplomatik ke Lebanon. Dalam kunjungan tersebut, Agus Salim berunding bersama Perdana Menteri Lebanon Riadh al Solh. Setelah berunding, didapatkan hasil bahwa pemerintah Lebanon secara resmi memberi pengakuan kemerdekaan kepada Indonesia pada 29 Juli 19...

Inggris dan Amerika Serikat Mengikuti Jejak Mesir Mengakui Kemerdekaan Indonesia

Setelah Perjanjian   Linggajati perlahan-lahan dukungan internasional mulai bermunculan, salah satunya dari Inggris dan Amerika Serikat. Peristiwa yang melatarbelakangi. a.        Martin Behrmann Affaire . Pada tanggal 20 Februari 1947, kapal Martin Behrmann kepunyaan Isbrandsen Line berlabuh di Cirebon untuk melakukan perdagangan dengan Republik Indonesia, tetapi dihalang-halangi oleh Belanda yang sedang memblokade republik. Akhirnya kapal itu digiring ke pelabuhan Tanjung Priok. Peristiwa ini dikenal dengan nama “Martin Behrmann Affaire”. Pada tanggal 5 Maret 1947 Amerika Serikat melalui kedutaannya di Den Haag memprotes kepada Pemerintah Belanda tentang pembatasan-pembatasan dagang dengan Hindia Belanda. Yang dimaksudkan antara   lain soal pengusiran kapal Martin Behrmann. b.       Kunjungan wartawan Belanda. Pada tanggal 8 Maret 1947 Tujuh orang wartawan Belanda yang mengunjungi sidang KNIP di Malang menyat...

Pertempuran Laut Sibolga

Gambar
  Pertempuran Laut Sibolga terjadi di Sibolga pada 12 Mei 1947, dipimpin oleh Letnan II Laut (TRI) Oswald Siahaan. Dalam pertempuran Laut Teluk Sibolga ini, diceritakan aksi heroik Letnan I Oswald Siahaan yang gugur demi mengusir penjajah dari laut Sibolga. Terjadinya Pertempuran Laut Teluk Sibolga. Setelah insiden pelanggaran wilayah kedaulatan RI di perairan Teluk Sibolga oleh kapal perang AL Kerajaan Belanda, TNI AL yang kala itu bernama Angkatan Laut Republik Indonedisa (ALRI) menyusun kekuatan mengusir kapal-kapal asing itu. Tidak terima wilayah laut Indonesia telah dimasuki Belanda, Dr. Ferdinan Lumbantobing selaku Kepala Keresidenan Tapanuli waktu itu  menempatkan penembak mahir Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) untuk segera menempati posnya di Bukit Ketapang, yang hanya berjarak 1,5 mil dari posisi kapal MTS Sembilan, sedangkan perwira ALRI dan tim negosiator yang ditugaskan untuk berunding dengan pihak Belanda segera meluncur menggunakan motor-boat ke MT...