Rakya Bandung Menyambut Bung Karno dengan Meriah
Rakyat Bandung Sambut Sukarno dengan Meriah, begitu judul sub bab dari buku Supeni (Napak Tilas Bapak-Bapak Pejuang Menuju Indonesia Merdeka Adil dan Makmur, 2001). Saya akan menyampaikan beberapa fakta dari peristiwa yang terjadi pada 22 April 1959 tersebut.
Menerima
Resolusi Kembali ke UUD 1945
Pada hari Rabu
tanggal 22 April 1959 pukul 08.40 WIB pesawat AURI Merbabu T-406 yang membawa rombongan
Presiden Sukarno, PM Djuanda, Wakil PM I Hardi, dan ketua DPR Sartono mendarat
di pangkalan “Husein Sastranegara”
Bandung. Presiden disambut oleh Panglima TT III Kolonel Kosasih,
Komandan Pangkalan Udara Husein Sastranegara Letkol Wiriadinata, para menteri
dan para pejabat baik sipil maupun militer setempat. Setelah lagu kebangsaan
Indonesia Raya diperdengarkan, rombongan menuju ruangan atas dan di sana dilangsungkan upacara penyerahan
resolusi mendukung gagasan kembali ke UUD 1945 yang merupakan hasil Rapat
Raksasa Persatuan yang telah
dilangsungkan pada tanggal 21 April yang baru lalu di Lapangan Tegallega Bandung
seluas 19 ha dan jalan-jalan di sekitarnya. Resolusi disampaikan oleh Ketua
Peperda Jawa Barat Kolonel Kosasih, Gubernur Jawa Barat Ipik Gandamana, Kepala
Daerah Jawa Barat Oja Sumantri dan Wakil dari Kepolisian RI.
Setelah menerima resolusi tersebut, Presiden Sukarno menyampaikan kegembiraannya atas pernyataan dukungan dari Rakyat Jawa Barat dan dukungan-dukungan yang datang dari segala pelosok Indonesia dan menyatakan bahwa itu berarti sebagian besar Rakyat Indonesia menghendaki kembali ke UUD 1945, maka Konstituante dapat mempertanggungjawabkan keputusannya apabila menyetujui kembali ke UUD 1945.
Aubade di Gedung Pakuan
Rombongan Presiden kemudian menuju Gedung Pakuan (Rumah Dinas Gubernur) di Jalan Otto Iskandardinata, dan di sepanjang jalan mendapat sambutan yang meriah dari rakyat. Di Gedung Pakuan Presiden Sukarno menerima auabade yang dipersembahkan oleh semua pelajar sekolah lanjutan di Bandung yang berdiri di halaman Gedung Pakuan dengan membentuk angka 45. Lagu-lagu yang dipersembahkan adalah lagu Padamu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa dan Berkibarlah Benderaku. Setelah itu Presiden Sukarno kemudian tampil ke muka dan memimpin sendiri aubade tersebut dengan lagu Dari Sabang Sampai Merauke.
Menuju Gedung Konstituante
Rombongan Presiden kemudian menuju Gedung Konstituante (sekarang menjadi Gedung Merdeka) dengan melalui Jalan Braga yang penuh sesak oleh rakyat. Rombangan tiba di muka Gedung Konstiatuante pada pukul 09.55 WIB dan disambut oleh Ketua Konstituante Mr. Wilopo dan Wakil Ketua II Konstituante Kiyaiu H. Faturrachman.
Tepat pada pukul 10.00 WIB Ketua Konstituante Wilopo membuka sidang pleno pertama Konstituante tahun 1959 yang beracara tunggal yaitu mendengarkan Amanat Presiden Sukarno.
Amanat Presiden Sukarno
Presiden Sukarno
menyampaikan amanatnya di depan 475 anggota yang hadir dari 532 orang anggota
Konstituante dan 700 undangan yang terdiri dati para anggota Kabinet Karya,
para kepala staf angkatan, para anggota DPR, para anggota Dewan Nasional, para
duta besar, para pejabat daerah, pers dalam dan luar negeri, kru film, kru RRI
dan undangan lainnya.
Amanat Presiden Sukarno tentang kembali kepada UUD 1945 itu berlangsung selama dua setengah jam dari pukul 10.00 sampai pukul 12.30 dan dengan khidmat diikuti oleh para anggota Konstituante dan undangan yang hadir serta oleh puluhan ribu rakyat di sekitar Gedung Konstituante. Amanat Presiden Sukarno juga disiarkan secara sentral oleh RRI.
Pada pukul 14.00 WIB Presiden Sukarno telah tiba kembali di Jakarta beserta rombongannya dalam tiga pesawat terbang AURI (Sumber : Kantor Berita PIA).
Pidato Presiden Sukarno yang berjudul Res Publica Sekali Lagi Res Publica akan saya sampaikan pada penulisan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar