Perdangangan Indonesia-Jepang-AS Tahun 1930-an
Pada sekitar tahun 1930, dampak depresi terasa di Indonesia. Jepang segera melakukan penetrasi ekonomi secara damai dan bersamaan dengan itu memperluas kegiatan-kegiatan intelejennya. Jepang mendapat banyak simpati dari rakyat Indonesia yang menyambut gembira barang-barang Jepang yang murah dan pelayanan toko-tokonya yang sopan serta mengagumi kekuatan produknya. Meskipun begitu pada akhir tahun 1930 nilai perdagangan Jepang ke Indonesia menurun drastis. Pada bulan Juli 1939 AS membatalkan perjanjian perdagangannya dengan Jepang dan mulai melakukan embargo terhadap pengiriman bahan-bahan strategis ke Jepang serta membekukan aktiva Jepang di AS. Hal ini justru menempatkan Indonesia semakin penting bagi Jepang (Ricklefs, 2003: 398).