Gerakan Politik Indonesia
Pada tanggal 21 Mei 1939, di Jakarta berdiri GAPI (Gerakan Politik Indonesia) yang merupakan federasi perkumpulan politik Indonesia. Anggota GAPI adalah Parindra, Gerindo, PII, PPKI (Persatuan Partai Katolik Indonesia) , PSII, Persatuan Minahasa dan Paguyuban Pasundan.
Kepengurusan federasi (GAPI) dijalankan oleh suatu sekretariat tetap yang terdiri dari sekretaris umum, seretaris pembantu, dan bendahara. Abikusno (PSII) menjadi sekretaris umum, Amir Sjarifudin (Gerindo) sekretaris pembantu dan Muhammad Husni Thamrin (Parindra) sebaga bendahara.
Dasar-dasar federasi meliputi hak menentukan nasib sendiri, persatuan Indonesia, demokrasi - politik- ekonomi -sosial, dan kesatuan aksi. Tujuan federasi adalah mengadakan kerjasama dan mempersatukan semua partai politik Indonesia, dan mengadakan kongres-kongres rakyat Indonesia.
Sebelumnya, pada 4 Mei 1938, PSII dan Parindra menyeponsori pembentukan Bapeppi (Badan Perantara Partai-partai Politik. Karena tidak bisa berkembang, Panrindra menyeponsori pembentukan Komite persiapan. Dalam rapatnya tanggal 21 Mei 1939, di gedung Permufakatan, Jakarta, Komite Persiapan membentuk federasi yang dinamakan GAPI.
Kehadiran GAPI mendapat sambutan yang luar biasa baik dari kalangan umum maupun pers.
Dalam kongresnya yang pertama tanggal 19-20 September 1939, GAPI menuntut Indonesia Berparlemen. Parlemen yang anggotanya dipilih rakyat dan pemerintah bertanggungjawab terhadap parlemen. Aksi Indonesia Berparlemen disambut MIAI, PVPN (Persatuan Vakboden Pegawai Negri), PAI (Partai Arab Indonesia) dan lain lain. Rapat umum untuk menyuarakan tuntutan ini, yang diselenggarakan tanggal 10 Oktober 1939 mendapat sambutan meriah.
Komite Parlemen Indonesia dibentuk di berbagai tempat di Jawa dan luar Jawa hingga mencapai 99 buah yang melakukan rapat umum secara serentak. Selanjutnya dilakukan Kongres Rakyat Indonesia (Masyhuri, 2004: 135-136).
Komentar
Posting Komentar