Battle of Tjibadak


 Pertempuran Bojong Kokosan atau perang konvoi ini terjadi dalam dua periode. Periode pertama terjadi pada tanggal 9 sampai 12 Desember 1945. Periode kedua terjadi dari tanggal 10 sampai 14 Maret 1946. Pertempuran BojongKokosan berawal dari berita yang diterima prajurit TKR Sukabumi di Pos Cigombong  tentang kedatangan tentara Inggris , Gurkha , dan NICA yang berusaha memasuki wilayah Sukabumi.  Pimpinan Kompi  III saat itu, Kapten Murad dan laskar rakyat Sukabumi segera menghadang dan menduduki tempat pertahanan di pinggir tebing utara dan selatan jalan di Bojongkokosan. Penghadangan yang dilakukan oleh rakyat Sukabumi dan Tentara Keamanan Rakyat atau TKR yang dipimpin oleh Letkol TKR Eddie Sukardi  ini menyebabkan terjadinya pertempuran sengit yang dikenal dengan nama Pertempuran Bojong Kokosan. Barisan pejuang yang terlibat dalam peristiwa Bojong Kokosan diperkuat oleh senjata rampasan dari tentara Jepang . Selain pasukan TKR, penghadangan terhadap sekutu juga dilakukan oleh laskar akyat Sukabumi seperti Barisan Banteng pimpinan Haji Toha, Hizbullah pimpinan Haji Akbar dan Pesindo . Penghadangan ini terjadi sepanjang 81 kilometer. Dimulai dari daerahCigombong, Bogor sampai dengan Ciranjang, Cianjur.

Gambaran pertempuran di Bojongkokosan, masih tersimpan da­lam arsip sejumlah surat kabar terbitan Australia, yang tersimpan di National Library of Australia Trove dan arsip Imperial War Museum Inggris.

”Battle of Tjibadak” (karena Bojongkokosan terdapat pada jalur Jalan Raya Parungkuda-Cibadak) berupa ”ambush” alias penyergapan yang dilakukan pihak Indonesia terhadap konvoi pasukan Inggris terdiri tank, kendaraan la­pis baja, dan truk, yang akan menuju ke Bandung untuk mengeva­kuasi para interniran Eropa yang baru dibebaskan dari kamp Jepang.

Pertempuran paling sengit

Surat kabar The West Australian, terbitan Perth, Australia, pada Selasa, 11 Desember 1945 memberitakan, pada Senin, 10 Desember 1945, terjadi pertempuran paling sengit di Jawa Barat sejak menyerahnya Jepang dari Perang Dunia II pada 2 September 1945.

Pasukan Indonesia menyergap konvoi pasukan Inggris pada sebuah celah di jalur Batavia ke Bandung (yang dimaksud adalah di Bojong­ko­kos­an, Sukabumi  pada Minggu, 9 Desember 1945).

Dalam pertempuran tersebut, menurut berita itu, dari 46 korban pasukan Inggris, di ma­na dari pasukan Inggris asli, terdiri atas 2 orang korban tewas (seorang perwira dan seorang prajurit). Korban lainnya, pasukan Inggris yang terdiri atas orang-orang India, di mana 14 orang tewas dan 30 luka-luka ( Sumber : 1. Kodar Solihat, Pikiran Rakyatcom- 11 Desember 2018, 01:33 WIB; 2.  Wikipedia ).

Bojongkokosan kini sering diplesetkan menjadi Bojongkoskosan karena menjadi tempat bagi banyak rumah kost.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

B.M. Diah

PSII di Zaman Jepang

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)