Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) diadakan di kota Den Haag, Belanda, pada tanggal 23 Agustus – 2 September 1949. Konferensi yang merupakan pertemuan segi tiga antara delegasi Belanda, delegasi Indonesia dan delegasi Bijeenkomst vor Federaal Overleg (BFO) ini dibuka oleh PM Belanda, Dr. W. Drees.
Tujuan
Tujuan KMB adalah menyelesaikan persengketaan antara Indonesia dan Belanda secepat-cepatnya dengan cara yang adil dan memberikan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh, dan tanpa syarat kepada negara Republik Indonesia Serikat .
Delegasi
Delegasi Indonesia diketuai oleh Drs. Moh. Hatta, sedang yang bertindak sebagai sekretaris adalah Mr. Sumardi. W.J. Latumeten dan tujuh orang anggota lainnya. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II, sedangkan delegasi Belanda diimpin oleh Van Marseveen. Komisi PBB yang turut serta dalam KMB itu terdiri atas Herremenas, Merle Cochran, Romanos dan Critchlly.
Pada tanggal 4 Agustus 1949, pemerintah Indonesia telah mengangkat angota-anggota delegasi Indonesia yang terdiri atas Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Soepomo, Ir. Djuanda, Dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Dr. Sukiman, Mr. Sujono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. A. K. Pringgodigdo, dan Kolonel Simatupang.
Pada tanggal 6 Agustus 1949 delegasi Indonesia yang diketuai oleh Wakil Presiden/ Perdana Menteri Drs. Moh. Hatta bertolak ke Nederland melalui New Delhi.
Mengingat besarnya jasa Perdana Menteri Jawaharlal Nehru terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia, baik dalam sidang Dewan Keamanan maupun dalam konferensi di New Delhi, ketua delegasi Indonesia atas nama pemerintah dan rakyat menyampaikan terima kasih. Hatta juga merasa perlu berunding dengan Perdana Menteri Nehru.
Perundingan
Konferensi dibuka oleh Perdana Menteri Negara Belanda Dr. W. Drees. Kemudian secara berturut-turut Ketua Delegasi RI Drs. Moh. Hatta, Ketua Delegasi BFO Sultan Hamid II, Ketua Delegasi Belanda Mr. Maarseveen dan Wakil dari UNCI Critchlly menyampaikan pidato sambutannya.
Konferensi berlangsung selama dua bulan lebih. Pada tanggal 2 November 1949 konferensi berakhir dengan hasil persetujuan-persetujuan yang disambut dengan lega oleh dunia internasional.
Hasil-hasil KMB
1. Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan sepenuhnya atas Indonesia tanpa syarat dan tanpa dapat dicabut kembali kepada Republik Indonesia Serikat;
2. Penyerahan kedaulatan itu dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949;
3. Tentang Irian akan diadakan perundingan lagi dalam waktu satu tahun setelah penyerahan kedaulatan kepada RIS;
4. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Nederland yang dikepalai oleh Raja Belanda;
5. Kapal-kapal perang akan ditarik kembali dari Indonesia;
Pada tanggal 14 November 1949 delegasi RI kembali ke Yogyakarta dan disambut meriah oleh rakyat dan para pembesar RIS (Sudiyono, 2004 : 94-96).
Komentar
Posting Komentar