Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 1949

 


Menurut Supeni dalam Catatan Hariannya, pada tanggal 17 Agustus 1949,  Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirayakan di  seluruh dunia termasuk di negeri Belanda. Di Jakarta diadakan perayaan serupa dan berpusat di Gedung Delegasi Republik di Jl. Gambir Selatan No. 4. Puluhan ribu rakyat memasuki halaman Gedung  Delegasi tersebut untuk mengikuti upacara perayaan sehingga pintu dan jendela gedung itu rusak karena terdesak oleh banyaknya orang yang datang (2001 : 303).

Manifest Politik Pemuda Indonesia 

Sementara itu para pemuda mengeluarkan Manifest Politik Pemuda Indonesia yang pada intisarinya adalah sebagai berikut :

1.       Hanya mengenal tanggal 17 Agustus sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan;

2.       Hanya bernegara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat ke dalam dan ke luar, meliputi seluruh Kepulauan Indonesia termasuk Irian di dalamnya.

Manifest Politik Pemuda Indonesia tersebut merupakan hasil dari Konferensi Pemuda Seluruh Indonesia yang diadakan di Yogyakarta dan dimulai pada tanggal 14 Agustus 1949.

Konferensi Perempuan

Menyusul para pemuda, pada tanggal 27 Agustus 1949 di Yogyakarta juga  diadakan Konferensi Perempuan Seluruh Indonesia.

KMB

Di negeri Belanda, pada tanggal 23 Agustus 1949 Konferensi Meja Bundar dibuka di Ruang Ridderzaal, Den Haag, oleh Perdana Menteri Belanda Dr. Willem Dress.

Sementara itu Delegasi Republik untuk Konferensi Ecafe di Bangkok, berangkat dari Yogyakarta pada tanggal 26 Agustus 1949 terdiri dari Ir. Dipokusumo, Ir. Supardi Prawironegoro, Dr. Helmi dan lain-lain.

Penyerahan Gedung  Republik Indonesia

Pada tanggal 16 Agustus 1949, Gedung Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56 – tempat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 –diserahkan  kembali kepada Republik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan