Kasman Singodimedjo (1908-1982)
Saat sekolah dulu ada anekdot dalam pelajaran Sejarah, jika Inggris punya Richard the Lion Heart (Hati Singa), kita punya Kasman the Lion on the Table (Singa Di Meja). Biasanya Siapakah Kasman ?
Kasman adalah Ketua KNIP yang pertama. Kasman dilahirkan di Purworedjo. Kasman menjabat ketua Pengurus Besar Jong Islamieten Bond pada tahun 1929-1935. Sejak muda ia bergerak dalam lapangana pendidikan dengan mengajar di Mulo Pendidikan Islam (1933), AMS, dan HIK Muhammadiyah. Semuanya di Jakarta. Pada tahun 1937-1939 ia bekerja di Mu’allimin wa Mu’allimat Muhammadiyah dan selanjutnya berpindah ke Kantor Pusat Pertanian.
Kasman berkuliah di Sekolah Tinggi Kedokteran, tetapi dikeluarkan karena aktivitasnya dalam gerakan kemahasiswaan dan kepemudaan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Hukum dan berhasil lulus pada tahun 1939. Sebagaimana para tokoh pergerakan pada masa itu, ia menjadikan surat kabar dan majalah sebagai tempat mencurahkan gagasan dan pemikiran. Sejumlah karangannya dimuat di berbagai media, seperti Het Licht, Mustika Amal, Adil dan Penjiar Islam.
Pada tahun 1940, Kasman menjadi ketua Muhammadiyah dan penasihat Perhimpoenan Djoeroerawat Islam (1941). Ia juga menjadi penasihat Perwabi Jakarta dan penasihat Koperasi kredit Setia Oesaha Jakarta.
Menjelang kemerdekaan , ia duduk sebagai anggota PPKI. Ia juga mengepalai Badan Keamanan Rakyat Pusat (1945), menjabat Kepala Urusan Hukum Kementrian Pertahanan (1946-1947), dan juru bicara pemerintah RI darurat di Jawa (1948-1950).
Sewaktu diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda, ia menjadi penasihat delegasi Republik Indonesia. Pada tahun 1950-1959 ia terpilih sebagai anggota Konstituante.
Setelah tidak aktif lagi dalam pemerintahan, ia menjadi guru besar luar biasa Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran dan ketua Presidium Universitas Muhammadiyah Pusat dan berkecimpung dalam organisasi Majelis Ulama Indonesia tingakat pusat (Widiatmoko, ENI, Vol. 15, 2004 : 71).
Komentar
Posting Komentar