Pernyataan Politik BPUPKI
Dokuritsu Zyunbiu Tyoosa Kai, Badan Untuk
Menyelidiki Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan, yang terdiri dari wakil-wakil
segala lapisan penduduk Indonesia bersidang dari tanggal 28 bulan 5 sampai
tanggal 1, bulan 6, tahun 2605, di gedung Tyuuoo Sangi In di Jakarta insyaf,
bahwa Badan ini menjalankan pekerjaannya di muka mata musuh dan disaksikan oleh
seluruh Asia Timur Raya, bahkan seluruh Dunia.
Menyatakan :
Bahwa Badan Penyelidik tersebut bergirang hati
atas kesanggupan negara-negara di Asia Timur Raya yang diucapkan oleh Duta
Besarnya masing-masing dalam Permusyawaratannya yang baru lalu untuk membantu
sekeras-kerasnya segala usaha yang akan melaksanakan kemerdekaan negara
Indonesia dengan selekas-lekasnya.
Bahwa ia mengucapkan rasa terima kasih yang timbul
dari hati sanubari yang sedalam-dalamnya atas kesanggupan negara-negara di Asia
Timur Raya yang sungguh-sungguh tinggi dan mulia artinya;
Bahwa Badan Penyelidik menyatakan ketetapan hati
yang menyala-nyala dan berkobar-kobar dan dapat memberi kepastian, bahwa ia
akan bekerja sehebat-hebatnya, agar supaya sesuai dengan kehendaknya
Permusyawaratan Duta-duta Besar Asia Timur Raya, tercapailah Indonesia Merdeka
selekas mungkin;
Bahwa Badan Penyelidik tidak lupa bahwa kami
hendak membentuk negara Indonesia yang bulat dan berdaulat di dalam waktu yang
maha hebat yaitu di dalam waktu peperangan yang sedahsyat-dahsyatnya;
Bahwa kami tahu dan kami menyatakan sakit pedas,
bahwa musuh telah menginjak sebahagian dari tanah kami yaitu Morotai dan
Tarakan dan Papua dan mencoba mendarat di Halmahera dan mungkin di bagian
lainnya di Tanah Air yang kami cintai;
Bahwa atas perbuatan musuh yang demikian itu
jawaban kami yang kami kemukakan sambil berhadapan dengan musuh, disaksikan
oleh umat manusia seluruh dunia dan didengarkan oleh lima benua melintasi tujuh
samudera bahwa segenao anggota Badan Penyelidik dengan tujuh puluh miliar
rakyat di belakangnya, siap sedia berperang terus membantu Dai Nippon Teikoku
dengan segala kekhilapan.
Bahwa kami ingin selekas mungkin datangnya
Indonesia Merdeka, agar Indonesia sebagai negara dapat menjalankan perbuatan
nasional yang pertama ialah merebut kembali tiap-tiap jengkal tanah yang diperkosa
oleh musuh.
Bahwa Badan Penyelidik tidak mengindahkan usaha
musuh sekutu yang telah tergesa-gesa menyusun dirinya untuk menjalankan
kesekian kalinya politik penjajahan yang tidak mengenal peri kemanusiaan dan
yang melanggar segala dasar peradaban:
Bahwa beberapa orang Belanda yang dahulu melarikan
ketika pemerintah Belanda yang menjajah tumpah darah kami sejak 350 tahun
lamanya menghadapi keruntuhannya, kini telah melakukan penipuan besar di
daerah-daerah medan peperangan Papua, Tarakan dan Morotai dengan mendirikan
suatu macam pemerintahan sipil yang bernama pemerintahan Hindia Belanda, yang
namanya saja (Netherland Indies Civil
Administration) telah membuktikan, bahwa maksud Belanda ialah hendak menjajah
kembali negeri kami;
Bahwa oleh pesat kemajuan tanah dan bangsa
Indonesia dalam waktu 3 bulan ke belakang ini yang selekas-lekasnya akan
terbentuk suatu Negara Indonesia Merdeka, maka dalam kalangan sekutu telah
timbul kekacauan hebat karena perselisihan paham, karena sekutu hendak
menghidupkan kembali sejak permusyawaratan San Fransisco – “persekutuan bangsa”
yang akan dipakai untuk mengawasi dan mewakilkan kekuasaannya kepada beberapa
“negeri wali” atas daerah-daerah yang dikuasainya di Lautan Pasifik dan di
benua Asia;
Bahwa bangsa Indonesia menolak dan mencela
pemerintahan mandat dengan sekeras-kerasnya, karena pemerintah mandat itu
adalah suatu macam pemerintahan bagi bangsa yang tidak beradab dan yang tidak
ingin merdeka;
Bahwa dalam suasana kekacauan Sekutu itu, bangsa
Indonesia tetap menolak segala janji-janji musuh yang berisi bermacam-macam
tipu muslihat dan tetap berpendirian “merdeka atau mati” dengan membentuk
negara merdeka di samping kawan Dai Nippon Teikoko dan dihadapan mata musuh
sekutu;
Bahwa tujuan politik Belanda dan Sekutu telah
terang kandas di atas tujuan perang yang hampa itu; dan usaha musuh hendak
masuk ke tanah air Indonesia nyata-nyata berarti merampas kemerdekaan bangsa
Indonesia dan melanggar kedaulatan daerah tumpah darah Indonesia;
Bahwa bangsa Indonesia akan berjuang mati-matian
membersihkan tanah airnya daripada jejak-jejak kaki musuh yang akan
menjerumuskan bangsa dan daerah Indonesia yang tengah membentuk Negara Merdeka,
ke dalam jurang penghinaan penjajah dengan perampasan jiwa dan agama, hak dan
harta benda kebangsaan;
Bahwa bangsa Indonesia tetap bertekad merebut
kembali tiap-tiap jengkal daerah tanah airnya yang dirampas musuh dengan penuh
keinsyafan hendak berbuat suatu perbuatan kebangsaan di tengah-tengah usaha
membentuk negara Indonesia Merdeka dengan selekas-lekasnya.
Rapat Badan Penyelidik menyampaikan putusan ini
dengan segala kehormatan kepada Pemerintah Balatentara, supaya dipersembahkan
kepada Dai Nippon Teikoku dan kepada segala negara-negara dalam lingkungan Asia
Timur Raya, dan supaya disebarkan di seluruh Indonesia.
28-5-2605 (1945)
Komentar
Posting Komentar