Bergabungnya RI ke Dalam RIS
Penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia Serikat dilakukan di Amsterdam dan Jakarta pada tanggal 27 Desember 1949 dan pada hari yang sama di Yogyakarta dilakukan penyerahan kedaulatan RI kepada RIS. Presiden RI saat itu adalah Mr. Asaat yang baru dilantik pada hari itu sedangkan Presiden RIS adalah Ir. Sukarno yang sudah dilantik pada tanggal 17 November 1949 di Sitinggil Yogyakarta. Yogyakarta (Supeni, 2001 : 305-306).
Sehubungan dengan pembentukan RIS (Republik Indonesia Serikat) dibentuklah kabinet pertama RIS yang dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri. Di sisi lain dibentuklah kabinet ke-9 Republik Indonesia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Dr. A. Halim (2001 : 232-233).
Berikut ini saya
sampaikan program kerja dari Kabinet ke-9 RI dan program kerja dari kabinet
pertama RIS.
Program Kerja Kabinet Pertama RIS
(1) Menyelenggarakan supaya pemindahan kekuasaan ke tangan bangsa Indonesia di seluruh Indonesia terjadi dengan seksama : mengusahakan reorganisasi KNIL dan pembentukan angkatan perang RIS dan pengembalian tentara Belanda ke negrinya dalam waktu selekas-lekasnya;
(2) Menyelenggarakan ketentraman umum supaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya terjamin berlakunya hak-hak demokrasi dan terlaksana dasar-dasar hak-hak manusia dan kemerdekaannya;
(3) Mengadakan persiapan untuk dasar hukum, cara bagaimana rakyat menyatakan kemauannya menurut asas-asas Undang-undang RIS dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk konstituante;
(4) Berusaha memperbaiki perekonomian rakyat, keadaan keuangan, perhubungan, perumahan dan kesehatan, mengadakan persiapan untuk jaminan sosial dan penempatan tenaga kembali ke masyarakat; mengadakan peraturan tentang upah minimum; pengawasan pemerintah atas kegiatan ekonomi agar kegiatan ini terwujud kepada kemakmuran rakyat seluruhnya;
(5) Menyempurnakan perguruan tinggi sesuai dengan keperluan masyarakat Indonesia dan membangunkan pusat kebudayaan nasional; mempergiat pemberantasan buta huruf di kalangan rakyat;
(6) Menyelesaikan soal Irian dalam setahun ini juga dengan jalan damai;
(7) Menjalankan
politik luar negeri yang memperkuat kedudukan RIS dalam dunia internasional
dengan memperkuat cita-cita perdamaian dunia dan persaudaraan bangsa-bangsa.
Memperkuat hubungan moril, politik dan ekonomi antara negara-negara Asia
Tenggara. Menjalankan politik dalam Uni ini berguna bagi kepentingan RIS.
Berusaha supaya RIS menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa.
Program Kerja Kabinet ke-9 RI :
(1) Meneruskan perjuangan untuk mencapai negara kesatuan yang meliputi seluruh kepulauan Indonesia dan yang dimaksud dalam Proklamasi 17 Agustus 1945;
(2) Melanjukan pelaksanaan Pasal 27 Ayat (2) dan Pasal 33 Undang-undang Dasar Republik serta menyelenggarakan politik buruh dan tani, berpedoman pada pasal-pasal tersebut;
(3) Mendemokratisir kehidupan politik dan pemerintahan antara lain dengan jalan :
a. mengusahakan selekas mungkin berlakunya bebas hak-hak demokrasi, terutama hak berserikat dan bersidang dan hak menyatakan pendapat;
b. melaksanakan pemilihan umum Dewan Perwakilan Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Daerah;
c. Sebelum pemilihan umum berhasil di mana perlu memperharui susunan Dewan-dewan Perwakilan Daerah yang sedapat mungkin mencerminkan perkembangan kehidupan politik;
(4) Menyelenggarakan pemilihan tenaga-tenaga bekas anggota tentara ataupun laskar kembali ke masyarakat serta rehabilitasi korban-korban perjuangan;
(5) Memajukan pembangunan budi di segala lapisan masyarakat dan menjamin kebebasan suburnya jiwa keagamaan menurut agama masing-masing di dalam pembangunan negara sesuai dengan UUD Pasal 29;
(6) Memperluas pendidikan masyarakat dan pengajaran rakyat.
Komentar
Posting Komentar