Lord Killearn dan Komisi Jendral Datang di Indonesia



Pada tanggal 25 Juli 1946 Repulik menunda pengangkutan APWI karena Belanda dalam pertempuran-pertempuran di Bandung, Belanda menggunakan orang-orang Jepang.

Pada tanggal 25 Agustus , Lord Killearn, duta istimewa Inggris untuk Asia Tenggara, tiba di Jakarta untuk menjadi perantara dalam perundingan Indonesia-Belanda. Lord Killearn kemudian berkunjung ke Yogyakarta  pada tanggal 29 Agustus, untuk menjumpai Menteri Luar Negeri , Sutan Sjahrir, guna membicarakan soal-soal gencatan senjata dan melanjutkan pengangkutan APWI dari daerah pedalaman Republik ke Jakarta.

Pada tanggal 3 September, sesudah berunding antara pemerintah Republik dengan Tentara Serikat di Cirebon, pengangkutan APWI diteruskan lagi dengan dikawal oleh TRI sampai Jakarta.

Pada tanggal 9 September  Komisi Jendral diangkat oleh Ratu Wilhelmina. Mereka itu adalah F. de Boer, Prof. Schermerhorn dan M. Van Poll. Mereka berangkat ke Jakarta pada tanggal 14 September  dan pada tanggal 18 September, Komisi Jendral tiba di Jakarta.

Pada tanggal 26 September dilakukan perundingan pertama antara Republik dan Tentara Sekutu tentang gencatan senjata namun menemui jalan buntu.

Pada tanggal 1 Oktober Belanda menyelenggarakan Konferensi Pangkal Pinang hingga tanggal 12 Oktober untuk merundingkan soal-soal golongan minoritas. Adapun musyawarah Indonesia-Tionghoa diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 17 Agustus 1946 bertepatan dengan setahun proklamasi kemerdekaan RI.

Pada tanggal 7 Oktober, perundingan permulaan antara Delegasi Indonesia dan Komisi Jendral . Pertemuan yang diketuai oleh Lord Killearn itu bertempat di Gedung Konsulat Inggris di Jakarta.

Pada tangal 9 Oktober perundingan Komisi Gencatan Senjata antara Inggris dan Indonesia dimulai lagi. Pada tanggal 14 Oktober, sidang lengkap perundingan gencatan mencapai hasil. Gencatan senjata dilakukan di Jawa dan Sumatera. Pada tanggal 24, Pasukan Inggris mengosongkan Bogor, Palembang, Medan dan Padang digantikan oleh Tentara Belanda.

Pada tanggal 1 November , Panglima Besar Jendral Sudirman dan Kepala Staf Jenderal Urip Sumoharjo untuk pertama kali datang ke Jakarta untuk menghadiri Sidang Gencatan Senjata. Rakyat menyambut dengan meriah sekali.

Pada taggal 11 November  diadakan jamuan makan siang di Linggarjati yang diadakan oleh delegasi Indonesia, di mana hadir Presiden Sukarno, Wakil Presiden Moh. Hatta, Komisi Jendral (sebagai delegasi Belanda) dengan Lord Killearn.

Tanggal 24 November 2021, Komisi Jendral kembali ke Nederland (Supeni, 2001 : 252-254).

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan