Friedrich Engels
Friedrich Engels (1820-1895) filsuf sosialis Jerman, tumbuh dalam keluarga pengusaha tekstil kaya raya yang berpandangan politik moderat dan taat agama Protestan. Walaupun mengecam pedas nilai keagamaan dan tradisi keluarganya, Engels tetap mendapat dukungan keuangan dari orang tuanya.
Engels orang yang cerdas dan memiliki banyak minat di berbagai bidang khususnya kemiliteran. Ayahnya menghendaki Engels menjadi pengusaha dan itu dilakukannya dengan baik. Ia pun dikirim ke Bremen antara tahun 1838-1841 untuk mengurus ekspor.
Dalam keseharian Engels tampil sebagai mana layaknya seorang pengusaha. Meskipun demikian ia selalu menyempatkan diri memuaskan minat besarnya sebagai intelektual. Ia belajar berbagai bahasa dan membaca berbagai tulisan tokoh Angkatan Muda Jerman yang terlarang, termasuk tulisan Angkatan Muda Hegelian yang menerima proses dialektika sebagai keyakinan. Pada masa itulah Engels berubah menjadi ateis dengan menolak dasar Kristiani yang dianggapnya irasional karena tidak menerima proses dialektika (Priyatmoko, 2004:126).
Pada tahun 1842 Moses Hess berhasil meyakinkan Engels bahwa konsekuensi logis dari filsafat dialektika Hegel adalah komunisme. Inilah saat Engels menerima komunisme yang menghalalkan revolusi sebagai alat untuk mendobrak tatanan sosial. Engels pun pergi ke Machester, Inggris, tempat kelahiran Revolusi Industri. Di kota ini ia melihat sendiri situasi sosial yang diwarnai dengan semakin seringnya terjadi konflik antar kelas.
Pada tahun 1845, Engels kembali ke Bremen dan menerbitkan Die Lage der Arbaitenden Klasse in England (Kondisi Kelas Pekerja di Inggris). Buku ini kelak menjadi sumber utama pemikiran Marx. Engels berpendapat bahwa jika situasi sosial seperti di Manchester itu terus berlanjut, maka yang akan terjadi adalah jurang yang semakin lebar dan dalam antara pemilik modal dan kelas pekerja.
Engels adalah penulis ulung. Beberapa karya penting yang ditulisnya antara lain : Herrn Eugen Duhrings Umwalzung der Wissenschaft (Revolusi Ilmu Pengetahuan Eugen Duhring, 1877-1878), De Entwicklung des Sozialismus von der Utopie zur Wissenchaft (Perkembangan Sosialisme dari Utopia ke Ilmu Pengetahuan, 1882), serta Der Ursprung der Familie des Privateigenthum s und des Staats (Asal Mula Keluarga Milik Pribadi dan Negara, 1884). Buku terakhir ini sudah diterjemahkan, namun saya baru membaca sedikit saja. Seperti pada umumnya buku kiri, setiap paragrafnya membuat pembaca tercengang.
Engels adalah sahabat dekat Marx. Pada tahun 1848, mereka berdua menulis Manifest der Kommunistischen Partei (Manifesto Komunis). Ia sendiri menyusun jilid 1 dan 2 buku Das Kapital karya Marx. Dengan demikian buku Das Kapital seluruhnya tiga jilid tebal. Edisi bahasa Inggrisnya pernah saya lihat. Pemiliknya Prof. Sudigdo Adi.
Persahabatan Engels dengan Marx juga terjalin dalam hubungan pribadi. Pernah saat Marx tidak punya uang, Engels menulis banyak artikel kecil dengan nama Marx di surat kabar. Seringkali kehidupan Marx dan keluarga ditunjang Engels dengan uang yang dihasilkan dari usahanya menjalankan pabrik tekstil milik ayahnya (ENI Vol. 5, 2004: 126).
Engels orang yang cerdas dan memiliki banyak minat di berbagai bidang khususnya kemiliteran. Ayahnya menghendaki Engels menjadi pengusaha dan itu dilakukannya dengan baik. Ia pun dikirim ke Bremen antara tahun 1838-1841 untuk mengurus ekspor.
Dalam keseharian Engels tampil sebagai mana layaknya seorang pengusaha. Meskipun demikian ia selalu menyempatkan diri memuaskan minat besarnya sebagai intelektual. Ia belajar berbagai bahasa dan membaca berbagai tulisan tokoh Angkatan Muda Jerman yang terlarang, termasuk tulisan Angkatan Muda Hegelian yang menerima proses dialektika sebagai keyakinan. Pada masa itulah Engels berubah menjadi ateis dengan menolak dasar Kristiani yang dianggapnya irasional karena tidak menerima proses dialektika (Priyatmoko, 2004:126).
Pada tahun 1842 Moses Hess berhasil meyakinkan Engels bahwa konsekuensi logis dari filsafat dialektika Hegel adalah komunisme. Inilah saat Engels menerima komunisme yang menghalalkan revolusi sebagai alat untuk mendobrak tatanan sosial. Engels pun pergi ke Machester, Inggris, tempat kelahiran Revolusi Industri. Di kota ini ia melihat sendiri situasi sosial yang diwarnai dengan semakin seringnya terjadi konflik antar kelas.
Pada tahun 1845, Engels kembali ke Bremen dan menerbitkan Die Lage der Arbaitenden Klasse in England (Kondisi Kelas Pekerja di Inggris). Buku ini kelak menjadi sumber utama pemikiran Marx. Engels berpendapat bahwa jika situasi sosial seperti di Manchester itu terus berlanjut, maka yang akan terjadi adalah jurang yang semakin lebar dan dalam antara pemilik modal dan kelas pekerja.
Engels adalah penulis ulung. Beberapa karya penting yang ditulisnya antara lain : Herrn Eugen Duhrings Umwalzung der Wissenschaft (Revolusi Ilmu Pengetahuan Eugen Duhring, 1877-1878), De Entwicklung des Sozialismus von der Utopie zur Wissenchaft (Perkembangan Sosialisme dari Utopia ke Ilmu Pengetahuan, 1882), serta Der Ursprung der Familie des Privateigenthum
Engels adalah sahabat dekat Marx. Pada tahun 1848, mereka berdua menulis Manifest der Kommunistischen
Persahabatan Engels dengan Marx juga terjalin dalam hubungan pribadi. Pernah saat Marx tidak punya uang, Engels menulis banyak artikel kecil dengan nama Marx di surat kabar. Seringkali kehidupan Marx dan keluarga ditunjang Engels dengan uang yang dihasilkan dari usahanya menjalankan pabrik tekstil milik ayahnya (ENI Vol. 5, 2004: 126).
Komentar
Posting Komentar