Karl Marx Bapak Komunisme

Karl Heinrich Marx (1818-1883).
Marx lahir di Trier, Jerman. Ayahnya pengacara yang mengagumi Immanuel Kant dan Voltaire, serta ambil bagian dalam perubahan sistem perundangan di Prusia. Marx menjadi mahasiswa Universitas Bonn (1835) selama setahun, untuk kemudian masuk universitas Berlin (1836), tempat ia belajar hukum dan filsafat. Dalam masa ini ia berkenalan dengan ajaran Hegel. Ia terpengaruh pula oleh pendapat Bruno Bauer, teolog muda, bahwa Injil semata-mata berisi fantasi manusia dan bahwa Yesus tidak pernah ada secara historis. Sebagai anggota kelompok Hegelian Muda yang reaksioner, Marx mengalami kesulitan mencapai tingkat doktoralnya di universitas tersebut. Namun akhirnya ia berhasil juga menjadi Doktor di Universitas Jena (1841).
Pada tahun 1843 Marx menikah dan tinggal di Paris di mana ia berkenalan dengan Friedrich Engels dan sejumlah tokoh sosialis Perancis. Dalam masa ini ia beralih dari seorang liberal radikal menjadi sosialis, dan menghasilkan sejumlah tulisan penting menyangkut ekonomi dan kehidupan sosial kaum buruh. Karena sikap dan tulisannya yang radikal ia diusir dari Perancis atas permintaan pemerintahan Prusia. Marx pun pundah ke Brussels, Belgia.
Semasa tinggal di Belgia, hubungan Marx dan Engels semakin erat. Mereka terlibat dalam kegiatan berbagai kelompok sosialis. Marx sendiri mulai mengembangkan teorinya secara definitif, sedangkan Engels bertindak lebih sebagai penerjemah gagasan Marx. Mereka menulis sejumlah buku yang merupakan perpaduan untelektual mereka, antara lain Die Deutsche Ideologie atau Ideologi Jerman pada tahun 1845-1846 dan terbit tahun 1932 yang berisi pandangan mereka mengenai konsep materialisme sejarah. Pada tahun 1848 mereka menulis Manifesto Komunis, yang turut menyulut Revolusi 48 di Perancis, Prusia dan Austria sebulan kemudian. Revolusi itu gagal. Marx diusir dari Belgia lalu menetap di London.
Di London, Marx mulai meninggalkan praksis revolusioner, meskipun ia tetap menyelaraskan sikap dengan pandangan intelektualnya. Mulailah ia memusatkan perhatian pada pekerjaan teoretis terutama pada studi ilmu ekonomi. Itu sekaligus menandai masa tergelap dalam kehidupannya. Ia tidak memiliki pendapatan tetap dan hanya mengandalkan kiriman uang sewaktu-waktu dari Engels. Keluarganya hidup miskin dan sering kelaparan, anaknya bahkan mati. Hampir semua kawannya terasing darinya. Ia seakan mengasingkan diri dalam pekerjaan teoretisnya. Pada tahun 1867 semua pengorbanan itu menghasilkan maha karya berjudul Das Kapital (kritik atas kapitalisme) jilid pertama.
Tahun-tahun terakhir kehidupan Marx amat sepi. Ketika ia meninggal hanya ada delapan orang hadir dalam pemakamannya, termasuk Engels (Olak dan Priyatmoko, ENI Vol. 10, 2004:170).
Jilid kedua dan ketiga buku Das Kapital karangannya diterbitkan Engels setelah Marx meninggal. Marx beruntung memiliki sahabat seperti Engels yang cerdas, setia dan kaya.
Bagi saya arti penting Marx adalah mengubah filsafat dari menjelaskan dunia menjadi mengubah dunia.
Sekarang ini filsafat kembali ke zaman sebelum Marx, menjelaskan dunia. Alih alih menjelaskan filsafat membuat yang sudah jelas menjadi kabur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan