Historis Materialisme

Apakah Historis Materialisme Itu ?
Hamka rutin mengikuti kursus yang diselenggarakanSI di Yogyakarta pada pertengahan era 1920-an. Tjokroaminoto mengampu materi Islam dan Sosialisme.
“Beliau dalam kursusnya tidak mencela (Karl) Marx dan (Friedrich) Engels, bahkan berterima kasih kepada keduanya sebab teori Histori(s) Materialisme Marx dan Engels telah menambah jelasnya bagaimana kesatuan sosialisme yang dibawa Nabi Muhammad, sehingga kita sebagai orang Islam merasa beruntung sebab tidak perlu mengambil teori yang lain lagi,” sebut Hamka (Amelz, H.O.S. Tjokroaminoto: Hidup dan Perjuangannya, 1952: 36).
Apakah Historis Materialisme itu.?
Historis-materialisme adalah salah satu buah pikir dari grootmeester (mahaguru) pergerakan kaum buruh, yakni : Heinrich Karl Marx, filsuf Jerman yang tinggal di Perancis. Ia mengajarkan mengenai historis materialisme.
Sukarno dalam risalahnya Nasionalisme Islamisme Dan Marxisme menulis sebagai berikut :
"Kita harus membedakan historis-materialisme itu dari wijsgerig-materialisme; kita harus memperingatkan bahwa maksudnya historis materialisme itu berlainan daripada maksudnya wijsgerig-materialisme tahadi. Wijsgerig-materialisme memberi jawaban atas pertanyaan: bagaimana hubungannya antara fikiran (denken) dengan benda (materie), bagaimanakah fikiran itu terjadi, sedang historis-materialisme memberi jawaban atas soal : sebab apakah fikiran itu dalam suatu zaman ada begitu atau begini; wijsgerig-materialisme menanyakan adanya (wezen) fikiran itu; historis-materialisme menanyakan sebab-sebabnya fikiran itu berobah; wijsgerig-materialisme mencari asalnya fikiran, historis materialisme mempelajari tumbuhnya fikiran; wijsgerig-materialisme adalah wijsgerig, historis materialisme adalah historis" (Di Bawah Bendera Revolusi I, 2015:20). Menurut kamus wijsgerig terjemahannya adalah filosofis.
Selain materialisme historis dan materialisme filosofis ada pula kategori materialisme yang lain. Salah satunya adalah materialisme dialektis. Materialisme dialektis (Diamat) mencoba memahami bagaimana semua benda berinterrelasi satu sama lain sebagai keseluruhan. Interrelasi absolut ini menimbulkan perjuangan, konflik, kontradiksi, perubahan dan munculnya hal-hal baru. Sedangkan materialisme historis (Histomat) berpendapat bahwa seluruh atau sebagian besar tindakan serta perubahan kultural ditentukan oleh faktor ekonomi. Materialisme dialektis (Diamat) dan Materialisme Historis (Histomat) merupakan inti dari filsafat Marx dan dikenal dengan Marxisme.
Ada baiknya kita mengenal siapa Marx dan apa sebenarnya Marxisme.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan