Bung Tomo

 


Soetomo , dengan panggilan akrab Bung Tomo, adalah pejuang kemerdekaan yang memimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI). Ia berperan penting mengobarkan semangat rakyat Surabaya berperang melawan pasukan Inggris pada tanggal 10 November 1945.
 
Bung Tomo dilahirkan di Surabaya. Pada zaman pergerakan ia antara lain menjadi pembantu pada surat kabar Soeara Oemoem dan redaktur mingguan Pembela Rakyat (1938). Ia juga merupakan sekretaris Partai Indonesia Raya. Pada zaman Jepang ia menjadi wartawan Domei. Ia kemudian mendirikan Kantor Berita Indonesia yang kemudian menjadi cabang Antara di Surabaya pada tahun 1945.
 
Setelah proklamasi kemerdekaan Bung Tomo menjadi ketua Benteng Republik Indonesia, yakni gabungan partai dan organisasi yang menentang persetujuan Lianggajati tahun 1947. Setelah BPRI lebur menjadi organisasi politik PRI (Partai Rakyat Indonesia), ia menjadi ketuanya.
 
Zaman Orba.
Karena kegiatannya yang dianggap mengganggu stabilitas keamanan dan politik, ia ditangkap atas tuduhan subversi pada tahun 1978. Buku karangannya yang berjudul Himbauan, terbit pada tahun 1977, dinyatakan dilarang beredar oleh pemerintah.
 
Bung Tomo wafat di Arafah, Saudi Arabia, saat menunaikan ibadah haji. Jenazahnya dimakamkan di tanah suci. Jasadnya kemudian dipindahkan ke tanah air (ENI Vol. 15, 2004 : 170).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan