Jong Sumatranen Bond
Tergerak oleh adanya Jong Java, organisasi ini didirikan oleh para pemuda Sumatra di Jakarta pada tanggal 9 Desember 1917, antara lain sebagai sarana untuk memperkokoh hubungan antara sesama pelajar Sumatra di Jakarta. Organisasi ini berusaha menghilangkan prasangka etnis di kalangan orang Sumatra dan mengangkat derajat orang Sumatra dengan jalan mengadakan kursus-kursus, ceramah-ceramah dan propaganda-prop aganda. Organisasi ini juga menerbitkan publikasi yang diberi nama Jong Sumatra. Pada bulan Juli 1919 Jong Sumatranen Bond (JSB) mengadakan kongresnya di Padang. Pada saat itu setidaknya JSB telah memiliki enam cabang di Jawa yaitu Jakarta, Bogor, Serang, Sukabumi, Bandung, Purworejo; dan dua cabang di Sumatra yaitu Padang dan Bukittinggi.
Seiring dengan menebalnya rasa nasionalisme dan pemakaian bahasa Melayu di kalangan pemuda, JSB berubah nama menjadi Pemuda Sumatra. Mohammad Hatta sepulangnya dari Sekolah Bisnis Roterdam menjadi sekretaris dan bendahara pengurus pusat JSB. Adapun Mohammad Yamin menjadi ketua pada tahun 1927-1928.
Pada tanggal 15 November 1925 diadakan pertemuan di Jakarta antara JSB, Jong Java, Jong Ambon, Jong Minahasa dan Sekar Rukun membentuk panitia rapat besar pemuda. Pada tanggal 30 April 1926 diadakanlah Kongres Pemuda I namun gagal membentuk sentral organisasi pemuda.
Kemudian JSB, Jong Java, Sekar Rukun, Jong Batak Bond, Jong Isamieten Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon dan PPPI pada 17 Desember 1927 membentuk PPPKI (Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia). Setelah adanya fusi ke dalam Indonesia Muda, JSB membubarkan diri pada tanggal 31 Desember 1930 (Masyhuri, 2004:473).
Komentar
Posting Komentar