Tri Koro Dharmo atau Jong Java


Tri Koro Dharmo yang artinya tiga tujuan mulia, merupakan perkumpulan pemuda pertama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Perkumpulan ini terbentuk pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta dengan ketua Satiman Wirjosandjojo. Tujuan dibentuknya Tri Koro Dharmo adalah sebagai wadah penggemblengan para pemuda khususnya, guna dipersiapkan menjadi calon pemimpin nasional di samping menarik perhatian masyarakat terhadap kebudayaan Jawa.
Anggota Tro Koro Dharmo adalah siswa sekolah menengah asal Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk meningkatkan jumlah anggota dan untuk menarik pemuda dari kebudayaan Jawa-Raya (Sunda, Jawa, Madura dan Bali) maka pada kongres pertama di Solo pada tahun 1928 Tri Koro Dharmo mengubah nama menjadi Jong Java (Purwoko, 2004:439).
Pada kongresnya di tahun 1924 Jong Java mengalami intervensi sari Sarekat Islam. Ketua Umum Jong Java, Samsuridjal, berpidato didampingi Haji Agus Salim, Ketua Sarekat Islam. Samsuridjal mengatakan bahwa dasar Jong Java yang semata-mata nasionalistik menjauhkan pemuda terpelajar dari ajaran agama Islam.
Pada kongres tahun 1926, Jong Java bermaksud mencapai Indonesia Merdeka. Pada kongres tahun 1927 di Yogyakarta muncul keinginan untuk berfusi. Pada kongres tahun 1929 di Semarang Jong Java berfusi dengan organisasi lainnya menjadi Indonesia Muda. Jong Java resmi dibubarkan (Wardhani, 2004:471).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan