Mobilisasi Pemuda di Zaman Jepang
Pada awal tahun 1943, setelah mendekati para ulama di seluruh Jawa, Jepang mulai mengerahkan usaha-usahanya pada mobilisasi, khususnya mobilisasi pemuda. Gerakan-gerakan pemuda ditempatkan di bawah pengawasan ketar pihak Jepang.
Pada bulan Agustus 1942, sekolah-sekolah latihan bagi para pejabat dan guru baru memang sudah dibuka di Jakarta dan Singapura, tetapi kini fokus mereka adalah kepada para pemuda. Organisasi para pemuda tersebut adalah :
(1)
Seinendan (Korps Pemuda), bersifat semi militer,
dibentuk pada bulan April 1943 untuk para pemuda yang berusia 14 sampai 25
tahun (kemudian 22 tahun). Korps ini memiliki cabang hingga ke desa-desa yang
besar, tetapi terutama di perkotaan.
(2)
Keibodan (Korps Kewaspadaan), merupakan organisasi
pembantu kepolisian, kebakaran, dan serangan udara.
(3)
Heiho (Pasukan Pembantu), dibentuk pada pertengahan
tahun 1943, sebagai bagian dari angkatan darat dan angkatan laut Jepang.
Sekitar 25.000 pemuda Indonesia berada dalam Heiho, di mana mereka mendapat
latihan dasar yang sama dengan serdadu Jepang.
Komentar
Posting Komentar