Pemberontakan Peta

Jiwa nasionalisme para anggota Peta bangkit ketika mereka berlatih di luar asrama dan melihat dengan mata kepala sendiri rendahnya kondisi hidup bangsanya yang menjadi romusha (pekerja paksa pada masa pemerintahan Jepang). Hal ini menimbulkanrasa ketidakpuasan di kalangan anggota Peta dan menimbulkan berbagai macam pemberontakan dan insiden, seperti pemberontakan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriadi pada tanggal 14 Februari 1945.
Detasemen Peta di Blitar menyerang gudang senjata Jepang dan membunuh bebeapa serdadu Jepang.  Sebanyak 68 orang prajurit Peta diajukan ke depan mahkamah militer. Delapan orang dihukum mati. Empat orang pejabat senior dipaksa untuk meletakkan jabatan. Kini Jepang mulai takut bahwa kekuatan militer Indonesia tidak bisa lagi dikendalikan, seperti yang terjadi di Birma – militer Birma berbalik melawan mereka dan bergabung dengan sekutu (Ricklefs, 2003; 423).
Dalam usaha memadamkan pemberontakan, Jepang menggunakan cara klasik negara-negara kolonial. Mereka menggunakan pasukan-pasukan pribumi untuk mengakhiri pemberontakan Peta. Golongan-golongan Indonesia yang digunakan orang Jepang untuk membantu mereka menindas pemberontakan adalah daidancho (pimpinan batalion) dan para chudancho dari daidan Blitar sendiri serta satuan-satuan Peta dan Heiho dari tempat-tempat lain. Golongan ini berhasil menangkap para pemberontak, akan tetapi pimpinan utamanya, Supriyadi,tidak diketahui rimbanya.
Setelah Jepang kalah melawan Sekutu pada Perang Dunia II dan sehari setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Jepang menngeluarkan perintah kepada komandan-komandan bawahan Jepang untuk membubarkan daidan-daidan Peta. Pada tanggal 19 Agustus 1945, Letnan Jendral Nagano Yuichiro, panglima terakhir Tentara Keenambelas di Jawa , mengucapkan pidato perpisahan kepada para anggota Peta yang dibubarkan (Purwoko, ENI Vol. 12,  2004 : 324)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan