Perlawanan Kaum Tani
Pada bulan Februari 1944, terjadi perlawanan kaum tani yang pertama di Pulau Jawa—yang meletus di Priangan—terhadap kewajiban menyerahkan beras kepada pihak Jepang, dan ditumpas secara kejam. Perlawanan ini dipimpin oleh seorang kiyai NU bersama murid-muridnya, yang sebenarnya sangat diharapkan dukungannnya oleh Jepang. Pada bulan Mei dan Agustus muncul pemberontakan-pemberontakan selanjutnya yang dipimpin oleh para haji setempat. Sejak itu protes-protes kaum tani menjadi semakin umum. Pihak Jepang mendekati masyarakat pedesaan dengan mendirikan cabang-cabang Kantor Urusan Agama di seluruh Jawa. Pada bulan Agustus, Kyai Haji Hasjim Asjari diangkat sebagai kepala kantor itu, meskipun dalam praktiknya dijalankan oleh putranya, Wachid Hasjim. Pada kenyataannya, kekuatan revolusioner Islam pedesaan tidak mudah dikuasai.
Di kota-kota, terutama di Jakarta dan Bandung, para pemuda yang berpendidikan mulai menggalang jaringan bawah tanah, di bawah pengaruh Sjahrir. Mereka tahu posisi Jepang dalam keadaan memburuk, dan mereka mulai menyusun rencana-rencana untuk merebut kemerdekaan nasional, saat Jepang terancam kekalahan (Ricklefs, 2003 : 420).
Sementara itu di Kalimantan terjadi Peristiwa Mandor. Menurut Hoesein Rushdy (2019), Peristiwa Mandor adalah peristiwa pembantaian massal yang menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 28 Juni 1944. Peristiwa Mandor ini sendiri sering dikenang dengan istilah Tragedi Mandor Berdarah yaitu telah terjadi pembantaian massal tanpa batas etnis dan ras oleh tentara Jepang. Peristiwa Mandor adalah sebuah peristiwa kelam yang pernah terjadi di Kalimantan Barat, peristiwa ini terjadi pada tahun 1943-1944 di daerah Kecamatan Mandor Kabupaten Landak.
Di kota-kota, terutama di Jakarta dan Bandung, para pemuda yang berpendidikan mulai menggalang jaringan bawah tanah, di bawah pengaruh Sjahrir. Mereka tahu posisi Jepang dalam keadaan memburuk, dan mereka mulai menyusun rencana-rencana untuk merebut kemerdekaan nasional, saat Jepang terancam kekalahan (Ricklefs, 2003 : 420).
Sementara itu di Kalimantan terjadi Peristiwa Mandor. Menurut Hoesein Rushdy (2019), Peristiwa Mandor adalah peristiwa pembantaian massal yang menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 28 Juni 1944. Peristiwa Mandor ini sendiri sering dikenang dengan istilah Tragedi Mandor Berdarah yaitu telah terjadi pembantaian massal tanpa batas etnis dan ras oleh tentara Jepang. Peristiwa Mandor adalah sebuah peristiwa kelam yang pernah terjadi di Kalimantan Barat, peristiwa ini terjadi pada tahun 1943-1944 di daerah Kecamatan Mandor Kabupaten Landak.
Komentar
Posting Komentar