Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra
Kerajaan kerajaan yang mengambil konsep India tentang raja ditemukan di Kalimantan, Jawa, Sumatra dan Bali. Di Kalimantan ada Kutai dan di Jawa Barat ada Tarumanagara. Di Jawa Tengah raja raja Hindu dan Buda berkuasa dari abad ke-8,sampai abad ke-10 di bawah dua dinasti yaitu Sanjaya dan Syailendra. Dinasti Sanjaya menganut agama Hindu aliran Siwa sementara dinasti Syailendra menganut Buda Mahayana atau Vajrayana. Kedua dinasti tersebut memperlihatkan kemampuan mewujudkan konsep konsep agama dan mengatur masyarakat untuk membangun banyak candi seperti candi Buda Borobudur dan candi Hindu Lara Jonggrang atau Prambanan. Di samping kedua dinasti tersebut nampaknya ada kerajaan kerajaan kecil yang membangun candi di pegunungan seperti Dieng dan Gedongsongo. Meski ada pula yang menganggap bahwa candi di Dieng dan Gedong Songo adalah peninggalan wangsa Sanjaya.
Kerajaan adalah sebuah mandala (lingkaran). Kerajaan yang ideal berupa mandala raksasa tempat semua kekuatan jahat ditiadakan (Edi Sedyawati, 2002:57). Para raja melambangkan diri sebagai cakravartin (pemutar roda). Hanya ada satu penguasa alam semesta yang memperoleh kedudukan melalui kekuatan batin. Raja yang ingin menjadi cakravartin mencoba menarik pemimpin di daerah tetangga untuk mengakuinya sebagai penguasa tunggal melalui gabungan ancaman dan bujukan.
Keberadaan wangsa Sanjaya diketahui dari prasasti Canggal (tahun 732) yang berisi puji pujian untuk raja Sanjaya yang keturunannya kemudian menguasai Jawa Tengah.
Berdasarkan catatan sejarah Vietnam pada tahun 767 ada penyerbuan orang orang Jawa dan Kepulauan Selatan. Pada tahun 787 prasasti di Campa mencatat bahwa tentara dari Jawa telah membakar kuil di Vietnam Selatan. Bahkan menurut pendapat Miksic pada saat itu ada kerajaan Indonesia yang menguasai Kamboja untuk sementara waktu.
Kemudian muncul elit penguasa baru di Jawa yang menyaingi wangsa Sanjaya namanya wangsa Syailendra (Penguasa Gunung).
Selama 50 tahun berikutnya wangsa Syailendra yang Buda menggeser keturunan Sanjaya yang beragama Hindu. Mereka membangun Borobudur dan candi Buda lain yang mewah.
Setelah itu keluarga Syailendra dan Sanjaya bersatu melalui perkawinan. Maharaja Rakai Pikatan yang Hindu menikah dengan ratu beragama Buda pada tahun 842. Candi candi Hindu dan Buda dibangun. Cabdi Lara Jonggrang di Prambanan disucikan tahun 856.
Berdasar piagam Nalanda di India Timur diketahui bahwa raja Balaputra dari keluarga Syailendra memerintah di Sumatra. Raja ini berasal dari Jawa Tengah. Setelah memberontak dan dikalahkan Rakai Pikatan kemudian berhasil menjadi raja di Sriwijaya.
Catatan sejarah Jawa Tengah berhenti tahun 919 dan pada tahun 928 raja raja Jawa sudah berkedudukan di Jawa Timur.
Komentar
Posting Komentar