Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Commisie tot Herziening

Commisie tot Herziening van de Staatsinrichtin g van Nederlands Indië (Panitia Pembaharuan Susunan Ketatanegaraan Hindia Belanda). Karena adanya tuntutan keras dari Radicale Concentratie pemerintah Belanda mengirimkan kawat yang menjadi dasar bagi suatu keterangan yang kemudian secara populer disebut November Belofte (Janji November). Pada tanggal 18 November 1918 di dalam rapat Volksraad, wakil pemerintah Belanda, Mr. Talma, membacakan suatu keterangan pemerintah yang menggambarkan pedoman baru yang akan digunakan oleh pemerintah di dalam politiknya di masa yang akan datang (Sulistiyono, 2004:24). Untuk menahan tiap-tiap tuntutan agar cita-cita parlemen untuk Indonesia segera direalisasikan seperti yang dikehendaki oleh Radicale Concentratie tersebut, pemerintah Belanda pada tanggal 17 Desember 1918 melantik suatu komisi yaitu Commisie tot Herziening van de Staatsinrichtin g van Nederlands Indië (Panitia Pembaharuan Susunan Ketatanegaraan Hindia Belanda). Laporannya yang dikirimkan p...

Politiek Economische Bond (PEB)

Mosi Tjokroaminoto sebagai reaksi terhadap Janji November ditandatangani oleh Sastrowidjono, Dwidjosewojo, Tjipto Mangoenkoesoemo , Radjiman, Teeuwen, A. Muis dan Thayeb. Mosi ini dikirim ke negara Belanda pada tanggal 30 Juni 1920. Tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Akibat kekecewaan ini H. Agus Salim menamakan Volksraad itu arena "Komedi Omong." Semua gejolak politik yang terjadi di Hindia Belanda dan khususnya di Volksraad tidak menentramkan hati pengusaha Belanda. Reaksi di kalangan Belanda adalah mendirikan partai yang dinamakan PEB. PEB (Politiek Economische Bond) didirikan pada bulan Januari 1919. Anggota partai ini terdiri atas golongan pengusaha besar, tokoh perekonomian dan golongan eksekutif Belanda. Partai ini muncul sebagai manifestasi rasa kegelisahan yang mendalam di kalangan orang-orang Belanda akibat makin gencarnya kaum pergerakan menuntut perbaikan di segala bidang kehidupan dan kenegaraan bagi rakyat terjajah. Pemimpin pemimpin partai ini...

Mosi Tjokroaminoto

Dalam kondisi politik yang makin memburuk akibat gencarnya kaum pergerakan menuntut perbaikan di segala bidang kehidupan dan kenegaraan bagi rakyat terjajah, Gubernur Graaf van Limburg Stirum di depan Volksraad mengucapkan janji-janji palsu yang dikenal sebagai Janji November atau November Beloften. Para anggota Radicale Concentratie di bawah Tjokroaminoto menganggap janji-janji gubernur jenderal itu kurang jelas, sehingga pada tanggal 25 November 1918 lahir mosi Tjokroaminoto dan kawan kawannya, yang antara lain berbunyi : ............Vol ksraad......... > Menimbang telah sampai masanya buat mengadakan perubahan yang besar dalam susunan pemerintah yang besar dalam negri ini ; > Berpendapat bahwa secepat-cepatny a harus disusun suatu parlemen yang dipilih di antara dan oleh rakyat dengan hak menentukan hukum sepenuh-penuhny a dan dibangunkan suatu penerintah yang bertanggungjawa b pada parlemen tersebut; > Mengharapkan kepada pemerintah supaya dengan bekerja bersama-sama denga...

November Beloften

Pada bulan November 1918, di puncak Perang Dunia I, Gubernur Jendral Hindia Belanda van Limburg Stirum yang mendukung pembaharuan di tanah jahahan memberikan "janji-janji November" untuk menyetujui pengalihan wewenang yang lebih luas kepada Volksraad dan perbaikan-perba ikan sosial lainnya. Isi singkat janji Gubernur adalah : "Segala aturan yang kurang baik, sebagaimana telah diucapkannya di muka sidang-sidang Volksraad akan ditiadakan. Dalam usaha itu hendak dibentuk suatu panitia, yang akan melakukan pemeriksaan tentang keadaan dan perhubungan-per hubungan di dunia gula. Kepada Menteri Jajahan telah disampaikan permintaan supaya bunyi Pasal III Regeringsreglem ent yang membatasi hak-hak berkumpul dan bersidang ditinjau kembali. Aturan memberi makan kepada tentara, hal ihwal di dalam tangsi, hal tentara yang tidak memuaskan, dan hal hukum tentara yang pincang akan diperbaiki. Meskipun pemerintah hanya dengan hati enggan menggunakan hak-haknya yang tidak terbatas (exorbi...

Para Anggota Volksraad

Pada tahun 1918, hasil pemilihan anggota Volksraad diumumkan. Yang terpilih, sebagian besar adalah para bupati atau pejabat lainnya. Dari kalangan partai tercatat ada dua nama. Abdul Muis dari Central Sarikat Islam dan Abdul Rivai dari Insulinde. Gubernur Jendral van Limburg Stirum yang pro pembaharuan tidak puas dengan komposisi tersebut dan menggunakan kewenangannya untuk memilih anggota Volksraad. Ia pun menunjuk Tjokroaminoto dari SI dan Tjipto Mangoenkoesoemo  dari Insulinde sebagai anggota Volksraad dengan maksud melibatkan lebih banyak kekuatan radikal untuk diajak ke dalam pendekatan kerjasama. Menurut Ricklefs, orang-orang Eropa yang berhasil terpilih dalam Volksraad justru lebih progresif daripada orang Indonesia. Sementara orang-orang Belanda yang menentang pembaharuan Etis sebagian besar mengabaikan pemilihan tersebut. Dengan demikian, Nederlandsch Indische Vrijzinnige Bonds (Persekutuan Liberal Hindia Belanda), yang cenderung pada Politik Etis bersama-sama dengan kaum...

S e m a u n

Di bawah Semaun Sarekat Islam Cabang Semarang mengambil garis anti kapitalis yang kuat. Cabang ini menentang kampanye Indië Weerbaar, menentang gagasan duduk dalam Volksraad dan dengan sengit menyerang kepemimpinan CSI (Central Sarekat Islam). Semaun (1899-1971)adal ah seorang buruh kereta api yang pada tahun 1914 menjadi anggota SI cabang Surabaya. Tahun 1915 ia pindah ke Semarang di mana Sneevliet aktif dalam Serikat Buruh Kereta Api dan Trem (VSTP). Kini Semaun juga bergabung dengan ISDV (Ikatan Sosial Demokrat Hindia). Di bawah pengaruh Semaun SI (Serikat Islam)Semarang yang beranggota lebih dari 20.000 orang mengambil garis anti kapitalis yang kuat. Setelah huruhara tahun 1919 di Surakarta dan Tolitoli para pemimpin Central SI dan ISDV ditangkap dan diadili. ISDV kini berada di tangan Semaun dan Darsono seorang pemuda bangsawan Jawa. Anggotanya hanya 269 tapi sebagian besar adalah orang pribumi. Tahun 1920 ISDV menjadi Perserikatan Komunis Hindia. Setelah adanya "disiplin par...

SI Kiri

Di bawah Semaun SI Cabang Semarang mengambil garis anti kapitalis yang kuat. Cabang ini menentang kampanye Indië Weerbaar, menentang gagasan duduk dalam Volksraad dan dengan sengit menyerang kepemimpinan CSI (Central Sarekat Islam). Abdul Muis yang ikut dalam rombongan ke Belanda melangkah lebih jauh dengan mengatakan jika Volksraad gagal maka SI akan memberontak (Ricklefs, 2005: ). Menurut penelusuran saya SI terpecah ke dalam beberapa kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kiri SI Cabang Semarang yang ingin merebut kekuasaan. Kelompok kedua ada di Jawa Barat yang merupakan kelompok rahasia revolusioner yang disebut sebagai Afdeeling B (Seksi B) atau Sarekat Islam B yang didirikan pada tahun 1917 oleh Sosrokardono dari CSI dan beberapa aktivis lainnya. Kelompok ketiga adalah CSI yang cenderung menjalankan politik secara sah dalam Volksraad. Kelompok keempat adalah kelompok Haji Agus Salim yang sejak tahun 1915 ingin menjalankan Pan-Islamisme dan modernisme dalam berpolitik. ...

V.I. Lenin

Lenin (1870-1924). Kaum Bolshevik (Marxis yang militan) Rusia dibawah Lenin melancarkan revolusi dan mendirikan negara sosialis serta menarik diri dari Perang Dunia I. Revolusi dipicu oleh kekalahan tentara Rusia dalam Perang Dunia I yang berlanjut dengan keadaan suram di dalam negeri karena adanya bahaya kekurangan makanan dan masalah tanah. Lenin dilahirkan di Simbirsk (kini Ulyanovsk) dengan nama Vladimir Ilich Ulyanov. Ia memakai nama Lenin setelah menjalani pengucilan di Siberia pada tahun 1901. Keluarganya kaya, berpendidikan tinggi dan hangat. Lenin selalu mendapat nilai terbaik dalam pelajarannya. Ayahnya meninggal saat Lenin remaja, meninggal karena menanggung fitnah yang dilontarkan pemerintah. Sedangkan kakak laki-lakinya digantung karena dituduh berkomplot untuk membunuh Aleksander III. Keluarganya dicap sebagai "keluarga pengacau negara" oleh pemerintah. Karena itu Lenin dan keempat saudaranya sering ditangkap dan dipenjara. Lenin menjadi pengangguran dan mulai ...

Liga Bangsa Bangsa

Pada tanggal 11 November 1918 Jerman menandatangani gencatan senjata. Dalam perjanjian Versailles tanggal 28 Juni 1919 pampasan perang dibebankan pada Jerman. Perang Dunia I berakhir. Empat kekaisaran ambruk yaitu Jerman, Austria, Turki dan Rusia. 10 juta orang meninggal, 20 juta orang luka-luka. Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dibentuk untuk menjaga perdamaian. Woodrow Wilson, Presiden AS, merupakan tokoh utama berdirinya LBB. Dia mengusulkan "peace without victory" yang termuat dalam perjanjian Versailles. Salah satu pasal Wilson's Fourteen Point adalah anjuran tentang perlunya dibentuk Gabungan Bangsa-bangsa. Inilah yang menjadi dasar pembentukan LBB. Sifat keanggotaan LBB adalah sukarela. Kedaulatan suatu negara diakui dan tidak dapat dilanggar maupun dikurangi. Kesukarelaan ini termasuk untuk menaati atau tidak menaati keputusan LBB. Kesukarelaan inilah yang menjadi kelemahan LBB yang paling menonjol yang kemudian menjadi sumber kegagalannya. LBB hanya bisa menekan negara ...

Revolusi Bolshevik

Perang Dunia I (PD I) membawa dampak adanya perubahan bagi Hindia Belanda. Dalam PD I Austria dibantu Jerman memerangi Serbia yang dibantu Rusia dan Perancis, Belgia dan Inggris. Jepang mendukung Jerman. Demikian juga Turki dan Bulgaria. Kanada Australia Selandia Baru India dan Afrika Selatan mendukung Inggris. Italia berbalik mendukung Sekutu. Serbia dan Montenegro jatuh ke pihak Jerman. Portugal dan Rumania mendukung Sekutu. AS masih netral tapi akhirnya berpihak pada Sekutu. Kaum Bolshevik (Marxis yang militan) Rusia dibawah Lenin melancarkan revolusi dan mendirikan negara sosialis serta menarik diri dari PD I. Revolusi Bolshevik adalah revolusi yang dilakukan oleh gerakan sosialis Rusia bernama kelompok Bolshevik pada tanggal 25 Oktober 1917 (atau 7 November 1917 menurut penanggalan baru). Revolusi dipicu oleh kekalahan tentara Rusia dalam Perang Dunia I yang berlanjut dengan keadaan suram di dalam negeri karena adanya bahaya kekurangan makanan dan masalah tanah. Keadaan ini menyeb...

Ratu Wilhelmina

Pada tahun 1916-1918 suatu delegasi yang terdiri dari atas perwakilan Budi Utomo, SI, Regenten Bond dan organisasi serupa dari keempat kerajaan di Jawa berkunjung ke negeri Belanda. Mereka mengajukan petisi kepada Ratu Wilhelmina dan berkeliling negara itu guna memberikan ceramah-ceramah  mengenai Indië Weerbaar dan Volksraad. Ratu Wilhelmina, nama lengkapnya Wilhelmina Helena Pauline Maria (1880-1962) adalah ratu negeri Belanda yang berkuasa antara tahun 1890-1948. Dalam usia 10 tahun ia mewarisi takhta kerajaan setelah ayahnya, Wilhelm III, meninggal dunia. Ibunya, Ratu Emma menjadi walinya sampai ia mencapai umur 18 tahun. Pada tahun 1901 ia menikah dengan Henry, pangeran Mecklenburg-Sch werin. Wilhelmina lahir di Den Haag. Sewaktu negaranya diserbu Jerman (1940) ia melarikan diri ke London dan memimpin pasukannya melawan tentara Jerman dan Jepang. Pada tahun 1948 ia menyerahkan takhta kepada putrinya, Juliana, setelah merayakan pesta emas pemerintahannya  sebagai ratu.

Indië Weerbaar (Pertahanan Hindia)

Dengan pecahnya Perang Dunia I pada bulan Agustus 1914 gagasan mengenai pembentukan milisi paruh waktu yang terdiri dari orang-orang Indonesia dibicarakan lagi, setelah sebelumnya ditolak pemerintah. Milisi merupakan kekuatan pertahanan yang lebih murah daripada memperbesar pasukan profesional. Budi Utomo yang mempunyai cabang di kalangan orang Jawa yang berdinas pada tentara kolonial bangkit dari tidurnya dan mulai mengkampanyekan  pembentukan milisi. Kecaman muncul terhadap Budi Utomo yang dianggap telah diatur oleh pemerintah. Sarekat Islam melangkah lebih jauh. Mereka berpandangan bahwa rakyat Indonesia dapat diharapkan mempertahankan rezim penjajahan hanya apabila mereka diwakili dalam pemerintahan. Budi Utomo pada tahun 1915 mendukung pandangan ini. Dengan demikian kampanye Indië Weerbaar berubah dengan cepat menjadi isu perwakilan rakyat (Ricklefs, 2005:359). Pada tahun 1916-1918 suatu delegasi yang terdiri dari atas perwakilan Budi Utomo, SI, Regenten Bond dan organisasi se...

Revolusi Bolshevik

Perang Dunia I (PD I) membawa dampak adanya perubahan bagi Hindia Belanda. Dalam PD I Austria dibantu Jerman memerangi Serbia yang dibantu Rusia dan Perancis, Belgia dan Inggris. Jepang mendukung Jerman. Demikian juga Turki dan Bulgaria. Kanada Australia Selandia Baru India dan Afrika Selatan mendukung Inggris. Italia berbalik mendukung Sekutu. Serbia dan Montenegro jatuh ke pihak Jerman. Portugal dan Rumania mendukung Sekutu. AS masih netral tapi akhirnya berpihak pada Sekutu. Kaum Bolshevik (Marxis yang militan) Rusia dibawah Lenin melancarkan revolusi dan mendirikan negara sosialis serta menarik diri dari PD I. Revolusi Bolshevik adalah revolusi yang dilakukan oleh gerakan sosialis Rusia bernama kelompok Bolshevik pada tanggal 25 Oktober 1917 (atau 7 November 1917 menurut penanggalan baru). Revolusi dipicu oleh kekalahan tentara Rusia dalam Perang Dunia I yang berlanjut dengan keadaan suram di dalam negeri karena adanya bahaya kekurangan makanan dan masalah tanah. Keadaan ini menyeb...

Perang Dunia I

1914-1918 Perang Dunia I (PD I) pecah pada bulan Juli 1914. Ada yang mengatakan bulan Agustus. Salah satu penyebabnya adalah pembunuhan putra mahkota Austria, Frans Ferdinand, oleh kaum nasionalis Serbia pada tanggal 28 Juni 1914. Saling ketergantungan negara-negara di seluruh dunia pada waktu itu menyebabkan peperangan berkembang menjadi Perang Dunia. Dalam perang ini empat kewangsaan terguling dan mengilhami Revolusi Komunis di Rusia. Perang tersebut memaklumkan berakhirnya Abad Imperialisme dan mengantarkan bangsa Asia dan Afrika masuk ke gelanggang masalah-masalah  dunia (Masyhuri, 2004:32). Dalam PD I Austria dibantu Jerman memerangi Serbia yang dibantu Rusia dan Perancis, Belgia dan Inggris. Jepang mendukung Jerman. Demikian juga Turki dan Bulgaria. Kanada Australia Selandia Baru India dan Afrika Selatan mendukung Inggris. Italia berbalik mendukung Sekutu. Serbia dan Montenegro jatuh ke pihak Jerman. Portugal dan Rumania mendukung Sekutu. AS masih netral tapi akhirnya berpih...

Insulinde Partij

Pada tanggal 9 Mei 1914 atas prakarsa Sneevliet, B.J.A. Brandsteder, H.W. Dekker, P. Bergsma dan Semaun, didirikanlah ISDV (Indische Sociaal Democratischee Vereniging) atau Ikatan Sosial Demokrat Hindia di Semarang. Karena kala itu sosialisme belum populer, para pemimpin ISDV yang berbangsa Belanda mendekati serdadu dan pegawai Belanda, sedang Semaun yang pribumi merembes ke perkumpulan yang berhaluan nasional seperti Insulinde. Insulinde Partij merupakan kelanjutan dari Indische Partij. Pada bulan Maret 1913 Indische Partij dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda. Pemimpin Indische Partij dibuang ke Belanda. Kemudian oleh para pemimpinnya yang masih ada Indische Partij diubah menjadi Insulinde Partij dengan program utamanya "mendidik suatu nasionalisme Hindia dengan memperkuat cita-cita persatuan bangsa." Anggota Insulinde sekitar 6000 orang. Saat para pemimpin Indische Partij kembali dari pengasingan pada bulan Juni 1949 mereka mendirikan NIP (National Indische Partij)...

ISDV (Indische Sociaal Democratischee Vereniging

 ISDV (Indische Sociaal Democratischee Vereniging) Pada tahun 1848 Marx dan Engels mencetuskan Manifesto Komunis yang menguraikan bahwa di dunia ini ada dua golongan yaitu yang tertindas (proletar, buruh) dan yang menindas (borjuis). Keduanya selalu terlihat di dalam perjuangan yang tak berkeputusan dan tidak mengenal damai. Kaum buruh hanya mendapat perbaikan nasib jika ia sanggup menghilangkan perbedaan kelas melalui perjuangan kelas yang tidak menafikan kekerasan. Akhirnya Marx berseru : "Kaum proletar seluruh dunia bersatulah". Pikiran ini lazim disebut pikiran yang revolusioner-so sialistis. Ide Marx sangat berpengaruh di Eropa dan mempengaruhi buruh Eropa. Di Belanda muncul partai buruh Sociaal Democratische Arbeiders Partij (SDAP) atau Partai Buruh Sosial Demokrat. Para anggota SDAP inilah yang pertama kali menaburkan benih-benih Marxisme di Hindia Belanda sebelum Perang Dunia I dengan tokohnya yang terkenal antara lain H.J.F.M Sneevliet. Di Indonesia Sneevliet mula-mu...

Indonesisch Persbureau Kantor Berita Pertama Bumiputra

Indonesisch Persbureau disingkat IP merupakan kantor berita pertama yang didirikan oleh orang bumiputra. Pendirinya adalah R.M. Soewardi Soerjaningrat kemudian menjadi Ki Hadjar Dewantara (KHD). IP didirikan di Den Haag, Nederland, pada bulan November 1913. Saat itu KHD bersama E.F.E. Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo  baru menjalani masa pembuangan. IP pada mulanya dibuat sebagai sumber mata pencaharian pribadi karena tunjangan yang diberikan pemerintah Belanda kepada keluarga KHD kurang memadai. Dalam perkembangannya  IP tidak hanya menjadi penyalur informasi melainkan juga sebagai alat propaganda dan perjuangan pergerakan Indonesia di Nederland. Sebagai kantor berita IP menerbitkan buletin. Isinya diperoleh dari kiriman surat kabar dan majalah dari Indonesia. Buletin IP dikirimkan antara lain kepada para anggota Senat (Eerste Kamer) dan Parlemen (Tweede Kamer) serta pengurus partai-partai sehingga mereka menyadari apa yang sedang terjadi di Hindia Belanda (Indonesia...

Ki Hadjar Dewantara dan Konsep Pendidikannya

Ki Hadjar Dewantara (KHD), putra Paku Alam III, dilahirkan di Yogyakarta 2 Mei 1899 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Tidak menyelesaikan sekolah guru (Kweekschool) ia justru pindah ke STOVIA (School tot Opleiding van Indiche Artsen)di Jakarta tapi tak selesai karena orang tuanya tidak mampu membiayai. Tahun 1912 ia menjadi redaksi De Express yang dipimpin E.F.E. Douwes Dekker di Bandung sambil menjadi anggota BO (Boedi Oetomo), SI (Sarekat Islam) dan mendirikan partai revolusioner Indische Partij bersama Dekker dan Tjipto pada tahun 1912. Karena tulisannya "Als ik een Nederlander was" (Jika aku orang Belanda) ia dkk dibuang ke Belanda. Tapi justru di sanalah ia mendapatkan ijazah gurunya. Selain itu ia pun mendirikan Indonesische Persbureau yang menjadi tempat berkumoul mahasiswa Indonesia di Belanda. Ia juga menjadi redaktur Hindia Putra yang diterbitkan Indische Vereniging yang kemudian menjadi Perhimpunan Indonesia. Tahun 1919 ia kembali ke Indonesia dan menja...

Tjipto Mangoenkoesoemo

Tjipto Mangoenkoesoemo  adalah seorang dokter,politiku s, wartawan dan demokrat sejati. Ia lahir di di Jepara (1886), bapaknya Kepala SD di Ambarawa dan Semarang. Tjipto kuliah di STOVIA dan setelah menjadi dokter bertugas di Banjarmasin dan Demak. Ia keluar dari BO (Boedi Oetomo) karena tidak setuju dengan garis politik BO yang mempertahankan budaya dan bahasa Jawa. Setelah itu ia mendirikan Indische Partij bersama Douwes Dekker dan Ki Hadjar Dewantara. Trio tersebut terkenal denmgan sebutan Tiga Serangkai. Tiga Serangkai ini memiliki pengaruh kuat dalam menguatkan nasionalisme pada umumnya dan nasionalisme Bung Karno pada khusunya, saat ia masih menjadi mahasiswa THS di Bandung. Tjipto juga bisa dianggap sebagai mentor Bung Karno. IP yang didirikan oleh Tiga Serangkai pada tahun 1912 merupakan parpol pertama dan tertua di Hindia Belanda. Setelah IP dibubarkan, Tjipto dan KHD dibuang ke Banda dan Bangka kemudian ke Belanda (1913). Di Belanda Tjipto menerbitkan majalah De Indier. S...

Indische Partij

Pada tahun 1911 suatu partai politik yang bernama Indische Partij didirikan oleh seorang Indo-Eropa yang radikal bernama E.F.E. Douwes Dekker (Setiabudi). Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Surjaningrat (kemudian bernama Ki Hadjar Dewantara) ikut bergabung. Indische Partij memaklumkan suatu nasionalisme Hindia dan menuntut kemerdekaan. Pemerintah Hindia Belanda tidak mau mengakui Partai ini. Pada tahun 1913 ketiga pemimpin tersebut diasingkan ke negeri Belanda. Tjipto sampai tahun 1914. Douwes Dekker sampai tahun 1918 dan Suwardi sampai tahun 1919. Nes. Setiabudi anak seorang agen bank papan atas berkebangsaan Belanda, memiliki darah Jawa-Jerman dari ibunya sehingga dimasukkan dalam kategori Indo. Ia dilahirkan di Pasuruan pada 8 Oktober 1879 dengan nama Ernest Francois Eugene Douwes Dekker dipanggil Nes. Setiabudi Danudirdja adalah nama yang diberikan Bung Karno pada Nes. Nes bersekolah HBS di Jakarta lantas bekerja di kebun kopi di Gunung Semeru dan Pabrik Gula Pajarakan. Nes pun per...

Munculnya Ide Sosialis Radikal

Mengikuti jalan pemikiran Ricklefs, setelah aliran kalangan atas mencari modernisasi secara Barat lewat Budi Utomo dan aliran Islam modernis yang diwakili Muhammadiyah maka dua aliran yang bertentangan itu menjadi dasar peremajaan secara nasional. Muncullah kini ide-ide sosialis radikal. Sementara Rao berpendapat bahwa Program Etis Belanda tidak mampu mengentaskan rakyat dari kemiskinan. Ekonomi memburuk. Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim tidak secara penuh mendukung Program Etis karena beranggapan program tersebut berdasar pada Etika Kristen. Kegagalan Program Etis mendorong bangkitnya kesadaran politik di kalangan kelas menengah ditandai dengan munculnya Sarekat Islam dan ISDV yang kemudian diinfiltrasi komunis.

Muhammadiyah dan Kyai Haji Ahmad Dahlan

Muhammadiyah (Jalan Muhammad) didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan yang berasal dari elite agama kesultanan Yogyakarta, pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijah 1330) di Yogyakarta dan merupakan organisasi gerakan pemurnian Islam yang pertama kali mendapat pengakuan dari pemerintah Belanda sehingga mendapat subsidi. Kiai Haji Ahmad Dahlan (KHAD) lahir di Yogya tahun 1868 putra keempat KH Abubakar, Khatib Mesjid Besar Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat bernama kecil Muhammad Darwis. Setelah belajar agama dan bahasa Arab di pesantren, melanjutkan pendidikan di Mekah selama lima tahun sampai usia 20. Ia ke Mekah kedua kalinya (1902-1904) selama dua tahun untuk mempelajari gerakan pembaruan yang terjadi di Mesir Arab dan India. Ia pun mempelajari pemikiran ulama madzhab Hanafi seperti Ibnu Taimiyah, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dengan tafsir Al Manarya, Jamaluddin Al Afghani serta Muhammad Ibnu Abdul Wahab dengan gerakan Wahabinya sebelum mendirikan Muhammadiyah yang tak bermadzhab...

Persyarikatan Ulama

Masuknya Islam Modernis di Jawa Barat. Pada tahun 1911 kaum muslim Indonesia di Jawa Barat mengambil langkah-langkah  pembaharuan secara hati-hati. Para ustadz Suni membentuk Persyarikatan Ulama. Mereka menerima beberapa ide pembaharuan kaum modernis dan hanya sedikit berhubungan dengan pesantren gaya lama. Pada tahun 1916 Persyarikatan Ulama membuka sebuah sekolah, mendirikan sebuah panti asuhan yang dikelola oleh cabang wanitanya, serta melibatkan diri dalam kegiatan-kegiat an ekonomi seperti percetakan, pertenunan dan pertanian (2005:356).

Islam Modernis Pada Komunitas Arab Batavia

Rupanya gerakan pembaharuan Islam selain menyebar di Minangkabau menyebar pula ke Jawa. Itu nampak dari adanya prakarsa komunitas Arab di Batavia yang pada tahun 1905 mendirikan Jam'iyyat Khair (Perserikatan Bagi Kebaikan) yang membuka sekolah modern dalam bahasa Melayu. Pada tahun 1911 sekolah ini mengundang seorang guru Islam modernis dari Sudan bernama Syekh Ahmad Surkati (1872-1943). Surkati segera terlibat pertentangan dengan para majikannya dan pada tahun 1915 dia membentuk Jam'iyyat al Ishlah wal Irsyad (Perserikatan Bagi Pembaharuan dan Bimbingan) yang dikenal sebagai al Irsyad. Al Irsyad mendirikan sekolah-sekolah  campuran antara pria dan wanita yang pelajarannya disampaikan dalam bahasa Melayu, Arab dan Belanda. Sebagian besar sekolah al Irsyad berada di Jawa. Walaupun sebagian besar muridnya keturunan Arab, tetapi terdapat pula beberapa orang pribumi yang belajar di situ.