Orang orang Portugis
Eropa bukan kawasan yang paling maju di abad ke-15. Pada saat itu orang Turki menaklukkan Konstantinopel dan di Indonesia Islam sedang berkembang. Tapi berkat kemajuan di bidang astronomi dan geografi - banyak darinya berasal dari bangsa Arab lewat para sarjana Yahudi, bangsa Portugis menjadi mualim-mualim yang makin mahir. Atas dorongan Henry Si Mualim dan para pelindung lainnya, para pelaut dan petualang Portugis memulai pencarian panjang mereka menyusuri pantai barat Afrika untuk menemukan emas, memenangi pertempuran dan mengalahkan lawan yang beragama Islam. Mereka memotong jalur perdagangan rempah rempah orang Islam dan melalui tempat penjualan mereka di Venesia, memonopoli impor rempah rempah Eropa. Cengkih, buah dan bunga pala, lada Indonesia menjadi tujuan utama Portugis .
Tahun 1487 Bartolomeu Dias mengitari Tanjung Harapan di Afrika. Tahun 1497 Vasco da Gama sampai di India. Tahun 1603 Alfonso de Albuerqueque menaklukkan Goa di India. Setelah itu Raja Portugal mengutus Diogo Lopes de Sequeira ke Malaka dan dia diusir Sultan Mahmud Syah. Pada bulan April 1511, Albuerqueque berlayar dari Goa ke Malaka dengan rombongan 1.200 orang dalam 17 buah kapal. Malaka pun jatuh ke tangan Portugis. Dengan demikian orang Portugis mengacaukan secara mendasar organisasi sistem perdagangan di Asia.
Menurut Ricklefs dampak budaya Portugis yang langgeng adalah di Maluku (dari bahasa Arab Jazirat al Mulk, negri para Raja). Fransisco Serrao tahun 1512 tiba di Hitu. Sultan Ternate Abu Lais mengizinkan Portugis membangun benteng. Karena orang orang Portugis menyebarkan agama Kristen mereka diusir dan pindah ke Tidore. Kemudian mereka ke Ambon. Orang Portugis dari Dominik juga melakukan Kristenisasi di Solor dan kemudian diusir Belanda tahun 1613 dan 1636. Orang suci berkebangsaan Spanyol
Santo Francis Xavier bersama Santo Ignatius Loyola mendirikan Ordo Jesuit. Tahun 1546/7 mereka melakukan misi di Ambon, Ternate dan Morotai. Santo Francis melanjutkan misi ke Jepang tapi meninggal saat tiba di Cina. Mereka sukses melakukan Kristenisasi di Indonesia Timur. Hanya Banda yang tidak bisa dikristenkan Portugis. Tapi sukses Kristenisasi ini bukan prestasi Kerajaan Portugal melainkan jerih payah segelintir pendeta yang saleh.
Di Maluku orang orang Portugis mewariskan musik kroncong dan kata kata yang berasal dari bahasa Portugis seperti pesta, sabun, sepatu, bendera, meja, minggu, dan lain lain. Kini kata kata itu sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia. Banyak juga ditemukan nama keluarga seperti : da Costa, Dias, de Fretas, Gonsalves, Mendoza, Rodrigues, da Silva dan lain lain (A History of Modern Indonesia, 2001: 68).
Komentar
Posting Komentar