Partai Indonesia (Partindo)
175). Partai Indonesia (Partindo) dan Swadesi. Para pemimpin PNI mendapat peringatan-peri ngatan tegas dari penguasa Belanda pada bulan Januari 1930 bahwa PNI tidak akan diizinkan melanjutkan kegiatan-kegiat an politiknya selama tuntutan-tuntut an terhadap para pemimpinnya belum diputuskan (Ricklefs, 2003:388). Saat Sukarno ditangkap, Sartono menjabat sebagai ketua PNI. Sartono dan para pemimpin partai lainnya seperti Ishaq Tjokroadisoerjo dan Soenario, merasa bahwa PNI telah menjadi organisasi terlarang. Sartono membubarkan PNI dan mendirikan Partindo sebagai partai baru di Jakarta pada tanggal 30 April 1931. Akan tetapi keputusan Sartono itu mendapat reaksi keras dari para anggota PNI seperti Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir. Mereka kemudian membentuk Golongan Merdeka yang kemudian menjadi Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru). Partindo dan PNI Baru pun bersaing untuk memperoleh simpati rakyat. Sama dengan PNI, tujuan Partindo adalah mencapai Indonesia merdeka dengan men j...