Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya sudah dianggap sebagai lagu kebangsaan, jauh sebelum Republik Indonesia terbentuk. Penggubahnya, Wage Rudolf Supratman, memainkan lagu itu dengan biola tunggal pada penutupan Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928. Para peserta kongres menerima baik. Pada Kongres PNI tahun 1929, diputuskan untuk menerima Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
Pada saat terciptanya, lirik lagu Indonesia Raya adalah sebagai berikut :
Indonesia, tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Menjaga pandu ibuku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Menjaga pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru 'Indonesia bersatu'
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsaku, jiwaku semua
Bangunlah rakyatnya,
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru 'Indonesia bersatu'
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsaku, jiwaku semua
Bangunlah rakyatnya,
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indones Indones
Mulia Mulia
Tanahku Negeriku yang kucinta
Indones Indones
Mulia Mulia
Hiduplah Indonesia Raya
Mulia Mulia
Tanahku Negeriku yang kucinta
Indones Indones
Mulia Mulia
Hiduplah Indonesia Raya
Setelah diakui sebagai lagu kebangsaan pada tahun 1929, lagu itu mengalami beberapa perubahan dalam lirik. Perubahan pertama menyangkut bagian yang berbunyi:
"Indones Indones
Mulia Mulia"
menjadi
"Indones Indones
Merdeka Merdeka"
Mulia Mulia"
menjadi
"Indones Indones
Merdeka Merdeka"
Karena lirik lagu kemudian menjadi beraneka ragam, dibentuklah satu panitia untuk menyeragamkanny a yang diketuai Ki Hadjar Dewantara atas prakarsa Bung Karno. Dalam permusyawaratan wakil-wakil Indonesia di Jakarta tanggal 8 September 1944 panitia mengeluarkan keputusan terdiri atas empat pasal.
Pertama : Apabila lagu kebangsaan dinyanyikan satu kuplet, ulangannya dilakukan dua kali; apabila dinyanyikan tiga kuplet, ulangannya dilakukan satu kali, kecuali kuplet ketiga ulangannya dua kali.
Kedua : Ketika menaikkan bendera, lagu kebangsaan diperdengarkan dengan ukuran cepat 104, bila sedang berbaris 1-2-120.
Ketiga : Perkataan "semua" diganti "sem'wanya".
Keempat : Perkataan "refrein" diganti " "ulangan."
Pertama : Apabila lagu kebangsaan dinyanyikan satu kuplet, ulangannya dilakukan dua kali; apabila dinyanyikan tiga kuplet, ulangannya dilakukan satu kali, kecuali kuplet ketiga ulangannya dua kali.
Kedua : Ketika menaikkan bendera, lagu kebangsaan diperdengarkan dengan ukuran cepat 104, bila sedang berbaris 1-2-120.
Ketiga : Perkataan "semua" diganti "sem'wanya".
Keempat : Perkataan "refrein" diganti " "ulangan."
Pekerjaan panitia tersebut dilanjutkan di zaman kemerdekaan (Ansis Kleden, 2003:272).
Lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' sudah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958. Aturan ini diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Sukarno pada 26 Juni 1958. Berikut ini lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza (kuplet) berdasarkan PP Nomor 44/1958:
Indonesia Raya
Stanza 1
Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku
Bangsaku, rakyatku, semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku
Bangsaku, rakyatku, semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 2
Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berdiri, untuk selama-lamanya
Indonesia tanah pusaka, pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya
Bangsanya, rakyatnya, semuanya
Sadarlah hatinya, sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Di sanalah aku berdiri, untuk selama-lamanya
Indonesia tanah pusaka, pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya
Bangsanya, rakyatnya, semuanya
Sadarlah hatinya, sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 3
Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri, menjaga ibu sejati
Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji, Indonesia abadi
Slamatkan rakyatnya, slamatkan puteranya
Pulaunya, lautnya, semuanya
Majulah negerinya, majulah pandunya untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya.
Di sanalah aku berdiri, menjaga ibu sejati
Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji, Indonesia abadi
Slamatkan rakyatnya, slamatkan puteranya
Pulaunya, lautnya, semuanya
Majulah negerinya, majulah pandunya untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya.
Mendiknas Muhajir Effendi sudah memerintahkan sekolah sekolah untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza secara lengkap. Ketentuan pemerintah ini berlaku sejak Juli 2017.
SEJARAH
Lagu kebangsaan tertua adalah God Save the Queen, yang secara resmi menjadi lagu kebangsaan Inggris tahun 1825. Mengikuti jejak Inggris, negara-negara Eropa mulai menetapkan lagu kebangsaannya pada abad ke-19 dan ke 20.
Sebagian lagu kebangsan lahir melalui proses yang panjang. Lirik lagu kebangsaan Amerika, misalnya, diambil dari naskah tulisan Francis Scott Key ketika ia menyaksikan pemboman Baltimore oleh Inggris tahun 1814. Lagunya digubah John Staffird Smith yang semula memaksudkannya untuk satu grup musik. Baru bertahun-tahun kemudian , lirik dan lagu ini dipadukan, dan tahun 1931 ditetapkan Kongres menjadi lagu kebangsaan.
Komentar
Posting Komentar