Laissez-faire (Leave It Alone)
Laissez-faire means "leave it alone." Usually it describes the economic policy of a government that stresses non-interferenc e in business. The phrase laissez faire comes from the French phrase laissez faire et laissez passer, "Let be and let pass."
(Laissez-faire berarti "biarkan saja." Biasanya ini menggambarkan kebijakan ekonomi pemerintah yang menekankan non-campur tangan dalam bisnis. Ungkapan laissez faire berasal dari frasa Prancis laissez faire et laissez passer, "Biarkan dan biarkan berlalu.").
Setelah mengalami depresi ekonomi tahun 1930-an, kepercayaan rakyat AS pada faham laissez faire (liberalisme), yaitu ekonomi tanpa campur tangan pemerintah, terguncang. Mereka terhentak untuk menekan pemerintah agar berperan aktif dalam mengatasi kesulitan-kesul itan ekonomi yang mereka hadapi.
Apa sih Laissez Faire itu ?
Laissez Faire adalah doktrin yang menyatakan bahwa sistem ekonomi akan berjalan dengan baik tanpa campur tangan pemerintah. Berlandaskan doktrin ini, mazhab klasik (liberal) seperti halnya ajaran fisiokrasi, menganjurkan adanya kebebasan dan tidak setuju dengan semua campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi, karena ekonomi telah diatur oleh "tangan yang tidak kelihatan" (konsep invisible hands dari Adam Smith). Dalam menjalankan kegiatan ekonomi, manusia akan bertindak sebagai homo economicus, yaitu dalam segala hal ia akan mementingkan dirinya sendiri, dan bertindak rasional. Setiap manusia paling tahu akan kepentingannya sendiri, dan akan memenuhi kepentingannya sendiri sebaik-baiknya. Kepentingan umum akan dengan sendirinya terpenuhi dengan baik apabila setiap individu mendapat kesempatan memenuhi kepentingannya sendiri sebaik-baiknya. Kepentingan umum akan dengan sendirinya terpenuhi dengan baik apabila setiap individu mendapat kesempatan memenuhi kepentingan sendiri tanpa halangan apapun.
Laissez Faire adalah doktrin yang menyatakan bahwa sistem ekonomi akan berjalan dengan baik tanpa campur tangan pemerintah. Berlandaskan doktrin ini, mazhab klasik (liberal) seperti halnya ajaran fisiokrasi, menganjurkan adanya kebebasan dan tidak setuju dengan semua campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi, karena ekonomi telah diatur oleh "tangan yang tidak kelihatan" (konsep invisible hands dari Adam Smith). Dalam menjalankan kegiatan ekonomi, manusia akan bertindak sebagai homo economicus, yaitu dalam segala hal ia akan mementingkan dirinya sendiri, dan bertindak rasional. Setiap manusia paling tahu akan kepentingannya sendiri, dan akan memenuhi kepentingannya sendiri sebaik-baiknya.
Peletak sendi mazhab ini adalah Adam Smith dengan bukunya yang sangat terkenal The Wealth of Nations. Beberapa tokoh lainnya adalah Thomas Robert Malthus, David Ricardo, John Stuart Mill (Inggris) dan Jean Baptiste Say (Perancis). (Soewartoyo, 2004: 213).
Komentar
Posting Komentar