BO
Pada tahun 1907 Dr Wahidin Sudirohusodo berkunjung ke STOVIA dan mendapat sambutan bersemangat dari mahasiswa sekolah tersebut dan diambil keputusan untuk membentuk suatu organisasi pelajar guna memajukan kepentingan priyayi rendah. Pada bulan Mei 1908 diselenggarakan suatu pertemuan yang melahirkan Budi Oetomo yang berarti perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan keluhuran budi. Budi Oetomo diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda oleh organisasi tersebut sebagai het schoone streven (ikhtiar yang indah). Pada pertemuan pertama itu hadir perwakilan mahasiswa dari STOVIA, OSVIA, sekolah-sekolah guru, sekolah pertanian dan kedokteran hewan. Cabang-cabang Budi Oetomo didirikan pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut. Diketuai Sutomo, pada bulan Juli 1908 Budi Oetomo sudah mempunyai anggota 650 orang. Bahasa Melayu -dan bukan bahasa Jawa- dipilih sebagai bahasa resmi. Mereka yang bukan mahasiswa juga menggabungkan diri sehingga pengaruh mahasiswa mulai berkurang dan organisasi tersebut tumbuh menjadi apa yang disebut Ricklefs sebagai "partai priyayi rendah Jawa pada umumnya." Tujuan BO adalah (1) memajukan pendidikan, (2) memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan, (3) memajukan teknik dan industri dan (4) menghidupkan kebudayaan (Wardhani, 2004:506).
Pada bulan Oktober 1908 BO menyelenggaraka n kongresnya yang pertama di Yogyakarta. Tjipto Mangunkusumo yang tidak mengagumi budaya Jawa menghendaki BO menjadi partai politik dan menghendaki agar BO berjuang mengangkat rakyat pada umumnya, bukan priyayi saja. Dr Rajiman Wediodiningrat mengemukakan ide-idenya yang dipengaruhi kebudayaan Jawa, dialektika Hegel, subyektifisme Kant dan antirasionalism e Bergson serta diktrin mistik teosofi sebagai perpaduan Timur dan Barat. Keduanya tidak berhasil meraih kemenangan dalam kongres. Tjipto dianggap radikal dan Rajiman seorang reaksioner yang kaku. Tjipto keluar dan mendirikan Indische Partij yang radikal (Ricklefs, 2005:345).
Gubernur Jendral Van Heutsz menyambut baik penerbitan Bintang Hindia oleh Rivai dan prakarsa pendirian BO oleh Wahidin sebagai tanda keberhasilan Politik Etis. Pada Desember 1909 BO dinyatakan sebagai organisasi yang sah. BO hidup setidaknya sampai tahun 1935. Anggotanya paling banyak 10.000 orang yang kebanyakan terdiri dari priyayi Jawa dan Sunda, yang tinggal di Pulau Jawa dan Madura.
Pada bulan Oktober 1908 BO menyelenggaraka
Gubernur Jendral Van Heutsz menyambut baik penerbitan Bintang Hindia oleh Rivai dan prakarsa pendirian BO oleh Wahidin sebagai tanda keberhasilan Politik Etis. Pada Desember 1909 BO dinyatakan sebagai organisasi yang sah. BO hidup setidaknya sampai tahun 1935. Anggotanya paling banyak 10.000 orang yang kebanyakan terdiri dari priyayi Jawa dan Sunda, yang tinggal di Pulau Jawa dan Madura.
Komentar
Posting Komentar