Belanda Selayang Pandang

Belanda adalah sebuah kerajaan (monarkhi) konstitusional dengan Ratu sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Ibukotanya di Amsterdam dan Den Haag. Lagu kebangsaannya adalah Wilhelmus van Nassouwe. Mata uangnya adalah gulden. Luas wilayahnya 41.160 km2 dengan jumlah penduduk lebih dari 15 juta orang. Hasil utama negeri itu adalah pertanian (gandum, bunga tulip, kentang, jelai dan gula bit); industri (peralatan listrik, pakaian jadi, makanan kaleng, mesin-mesin dan perlengkapan kendaraan; serta tambang (gas alam, sedikit minyak bumi, batu bara dan garam).

Orang Belanda menyebut negerinya Nederland atau Holland. Negara itu terletak di Eropa Barat Laut, di tepi Laut Utara. Di selatan negara itu berbatasan dengan Kerajaan Belgia, dan di sebelah timur dengan Jerman. Negeri Belanda disebut juga Negeri Bunga Tulip -- meski tulip berasal dari Turki, Negeri Kincir Angin dan Negeri Seribu Tanggul. Orang Belanda terpaksa membangun tanggul-tanggul karena letak tanah di beberapa bagian negeri itu 5 meter di bawah permukaan air laut. Bahkan letak daerah Prins Alexander Polder 6,6 meter di bawah permukaan laut.

“Tuhan menciptakan bumi, tapi orang Belanda menciptakan Negeri Belanda,” demikian kata orang Belanda. Dua perlima negeri itu seharusnya memang tenggelam di bawah laut, seandainya mereka tidak membangun sistem tanggul yang canggih. Air dari daerah-daerah yang rendah disalurkan lewat kanal-kanal dan kemudian dipompa ke laut. Dulu pompanya digerakkan kincir angin, kini pompa diganti dengan pompa listrik. Pembangunan tanggul-tanggul dan pompa air tersebut berasal dari “keuntungan” menjajah Indonesia selama lebih dari tiga abad. Di Belanda ada pemeo “Indonesia adalah gabus bagi Belanda,” karena Indonesialah yang “mengapungkan” Belanda sehingga tidak tenggelam.

Sejarah Singkat.

Sekitar tahun 50 SM, Belanda merupakan jajahan Kekaisaran Romawi, saat negara itu masih bersatu dengan Belgia dan Luxemburg. Saat terlepas dari penjajahan Romawi pada tahun 400, Belanda dijajah Jerman kemudian oleh bangsa-bangsa yang lain. Konon rasa kebangsaan Belanda baru timbul sekitar tahun 1500-an dan hasrat untuk merdeka semakin kuat setelah berkembangnya agama Protestan. Pangeran Willem van Oranje muncul sebagai Bapak Bangsa Belanda. Spanyol yang menjajah Belanda mencoba memadamkan hasrat merdeka tersebut, meskipun akhirnya harus mengakui kemerdekaan Belanda pada tahun 1648.

Belanda segera maju dengan pesat, dan dalam waktu kurang dari satu abad bisa mencapai masa keemasannya karena membebaskan kalangan swastanya membangun armada dagang yang kuat. Kala itu armada dagang yang kuat diukur bukan hanya dari jumlah dan kemampuan kapal tetapi juga dari persenjataannya. Armada dagang diperbolehkan memiliki tentara sendiri.

Pada saat tersiar kabar bahwa Portugis menemukan “jalan ke timur”, armada dagang VOC (Vereneging van Oost Indische Compagnie) atau yang di Indonesia dikenal dengan Kompeni, segera berlayar ke timur, melalui jalur pelayaran yang ditemukan oleh orang Portugis. Tahun 1602 kantor dagang Kompeni didirikan di Sunda Kelapa. Sunda Kelapa dikuasai sepenuhnya oleh Kompeni dan diberi nama Batavia. Sejak saat itulah dimulai era penjajahan Belanda atas Indonesia.

Pada pertengahan abad ke-17 jumlah kapal dagang Belanda meliputi 50% dari seluruh kapal dagang yang ada di dunia. Setelah sebagian pulau Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia dikuasai, tahun 1620-an Belanda menguasai beberapa daerah di Afrika Timur. Pada tahun 1624-an mereka membangun kantor dagang di Pulau Manhattan. Mereka membangun kota New Amsterdam yang kini menjadi New York. Tahun 1634, Belanda merebut Kepulauan Antila dari Spanyol.

Dari tahun 1652-1674, Belanda tiga kali terlibat pertempuran laut melawan kapal-kapal Inggris, saat Inggris ingin merebut jalur pelayaran ke timur. Hasilnya Belanda mengambil Suriname dari Inggris. Inggris melakukan persekutuan dengan Perancis mengeroyok Belanda pada tahun 1672. Perancis menyerang dari darat dan Inggris menyerbu dari laut. Beruntung Jerman dan Spanyol menolong Belanda. Inggris terpaksa harus menandatangani perjanjian damai dengan Belanda pada tahun 1674. Pada tahun 1795 Perancis berhasil mengalahkan Belanda dan menjajahnya. Di negeri itu Perancis mendirikan negara boneka yang dinamakan Republik Batavia. Beberapa wilayah jajahan Belanda seperti Indonesia direbut Inggris. Pada tahun 1810, negeri Belanda dimasukkan sebagai wilayah Perancis. Pada tahun 1815 Belanda berhasil merebut kemerdekaannya.

Pada Perang Dunia I tahun 1914-1918 Belanda bersikap netral, namun pada PD II tahun 1939-1945, Belanda berpihak pada Sekutu, karena Jerman menyerbu negara itu dan mendudukinya. Saat itu Jerman membunuh 75% penduduk Belanda keturunan Yahudi. Sementara itu balatentara Jepang menduduki wilayah Indonesia. Saat Indonesia diproklamirkan sebagai negara merdeka oleh Sukarno dan Hatta pada tanggl 17 Agustus 1945, Belanda benar-benar kehilangan wilayah jajahannya yang utama. Belanda masih berupaya merebut Indonesia dengan melakukan Agresi I dan Agresi II, meski akhirnya harus merelakan lepasnya Indonesia pada tahun 1950 (Harsrinuksmo, 2004: 250-256 berdasarkan (1) The World Bank Encyclopedia; (2) Encyclopedia Americana; (3) Ilmu Bumi Ringkas Nederland).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan