Tojo (1884-1948)



Hideki Tojo, semasa muda sudah menjadi pendukung kuat gagasan “Asia Timur Raya di bawah pimpinan Jepang”. Kekuasaannya dan pengaruhnya mulai terasa setelah ia menjadi Kepala Staf Angkatan Bersenjata di Manchuria akhir tahun 1930-an. Pada tahun 1940 ia menjadi Menteri Peperangan dalam Kabinet Fumimaro Konoe. Setelah Kabinet Konoe jatuh pada tahun 1941, ia tampil sebagai PM yang sekaligus menguasai Kementrian Peperangan, Pendidikan, Perdagangan dan Industri (1941-1944). Pada masa itu hubungan Jepang dan AS sedang menegang dan mencapai klimaksnya setelah Jepang menyerang negara adidaya itu. Seperti kita ketahui, ia memerintahkan pengeboman Pearl Harbor yang menyebabkan berkobarnya Perang Pasifik pada 7 Desember 1941.

Pamor Tojo segera meningkat karena kemenangan yang diraih tentara Jepang pada tahun-tahun pertama pertempuran. Namun pamornya merosot secara drastis ketika tentara Sekutu mulai unggul dalam peperangan. Waktu Saipan jatuh pada tanggal 9 Juli 1944, ia dipaksa mengundurkan diri. Pada tanggal 2 September 1945, beberapa hari setelah Jepang takluk, ia berusaha bunuh diri tapi gagal. Ia kemudian diadili sebagai penjahat perang dan dihukum gantung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan