Sistem Poltik dan Sistem Pertahanan Jepang


Pada pembahasan terdahulu tentang kolonialis Jepang, sudah saya singgung sepintas lalu tentang sistem politik dan sejarahnya. Kali ingin saya sampaikan sitem politik Jepang dan sistem pertahanannya dengan agak mendalam sebagai latar belakang bagi politik ekspansi mereka ke Asia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya.

SISTEM POLITIK
Diet. Jepang merupakan negara Asia pertama yang menerapkan sistem parlementer bagi pemerintahannya, ditandai dengan terbentuknya Diet pada tahun 1890. Dalam Diet ada Majelis Tinggi yang anggota-anggotanya terdiri atas golongan bangsawan dan orang-orang terkemuka. Tetapi pada waktu itu Jepang tetap merupakan negara monarki absolut dengan kekuasaan di tangan kaisar.
Aikoku Koto. Pada tahun 1874 partai politik pertama yang dibentuk di Jepang, bernama Aikoku Koto yang artinya Himpunan Umum Kaum Patriot. Partai inilah yang memperjuangkan adanya parlemen dan pemilihan umum di Jepang. Menjelang abad ke-20, muncul beberapa partai baru di negeri itu.
Genro. Kabinet yang dibentuk berdasarkian kepartaian , pertama kali ada di Jepang tahun 1914. Walaupun demikian, kebijakan kabinet partai itu masih amat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh bangsawan senior yang disebut Genro.
Pasca PD II. Setelah Perang Dunia II, Jepang yang berada di bawah pengaruh dan tekanan AS, pada tahun 1946 memberlakaukan konstitusi baru yang jauh lebih demokratis. Kaisar hanya sebagai lambang pemersatu bangsa. Kekuasaan dipisah ke dalam tiga kekuasaan, yudikatif, legislatif, eksekutif. Di tingkat daerah, kekaisaran Jepang dibagi atas 47 prefektur (semacam provinsi), di mana setiap prefektur memiliki parlemen daerah.
Persaingan antarpartai yang terjadi sejak tahun 1950-an dimenangkan oleh Partai Liberal Demokrat yang berkuasa hingga dekade 80-an. Di samping itu ada partai lainnya seperti Partai Sosialis, Partai Komunis, Partai Pemerintahan Bersih, Partai Demokrat Sosialis, Partai Liberal Baru dan Partai Sosial Demokrat Bersatu.
Kabinet Jepang terdiri atas seorang PM (perdana menteri) yang dibantu oleh 20 menteri. Mereka bertanggungjawab kepada Diet. Perdana menteri ditunjuk oleh Diet dan harus berasal dari Diet. Menteri ditunjuk oleh PM dan harus seorang sipil. Di Jepang Diet dapat menjatuhkan kabinet, tetapi kabinet pun dapat membubarkan Diet.

SISTEM PERTAHANAN
Jepang pernah menjadi negara militer, pernah pula menjadi negara dengan angkatan perang terkuat di dunia, pada tahun 1940-an angkatan perang Jepang merupakan nomor dua setelah Jerman, dan pernah dibuktikan pada Perang Pasifik.
Setelah Jepang kalah perang, pada tahun 1946 pertahanan Jepang dilaksanakan oleh Angkatan Bela Diri, sejenis angkatan perang modern yang semata-mata dibentuk untuk mempertahankan negara dari serangan negara lain. Walaupun bersifat defensif, Angkatan Bela Diri Jepang memiliki perlengkapan modern, namun mereka tidak membuat dan tidak memiliki peluruh kendali maupun pesawat pembom jarak jauh.
AD. Angkatan Darat Jepang pada tahun 80-an beranggotakan 155.000 personal, dipersenjatai dengan peluru kendali anti pesawat terbang jenis Hawk, juga dilengkapi dengan 360 pesawat terbang, 60 tank jenis T-74, puluhan meriam howitzer 155 mm dan lain-lain.
AL. Angkatan Lautnya memiliki 42.000 personal serta puluhan kapal perang jenis ringan dan sedang. Sebagian armada itu merupakan kapal patroli yang berukuran kecil tetapi berkemampuan besar. Kapal-kapal itu umumnya dibuat dengan perlengkapan dan persenjataan modern, termasuk peluru kendali anti pesawat terbang.
AU. Angkatan Udaranya memiliki 44.000 personal. Mereka dilengkapi dengan 760 buah pesawat terbang dari berbagai jenis, di antaranya F-104 J, F-1, F-4 EJ dan F 15-J. Hampir semuanya merupakan buatan Jepang sendiri. Selain itu AU juga mempunyai sistem peluncuran peluru kendali jenis Nike.
Seluruh pengembangan kekuatan Angkatan Bela Diri Jepang diawasi ketat oleh Amerika Serikat (Jepang Dewasa Ini;  The 1988 Almanac; Harsrinuksmo, ENI Vol. 7 : 2004: 423-424).
Data pada pada tahun 2005 mengatakan bahwa Pasukan Bela Diri Jepang memiliki 239.430 orang personel, yang terdiri dari 147.737 orang pada Angkatan Darat, 44.327 orang pada Angkatan Laut, 45.517 orang pada Angkatan Udara, dan 1.849 orang pada Kantor Komando Gabungan. Pasukan cadangannya berjumlah 57.899 orang  ( Japan Defense Agency, Personnel of JSDF, 2005)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Dari Seorang Teman

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)

Museum Sebagai Jendela Kebudayaan