P.H.H. Mustapa
Penghulu Haji Hasan Mustapa pernah menjadi kepala Penghulu di Kutaraja Aceh dan Bandung sampai akhir hayatnya (1930). Selama di Aceh, Mustapa membantu Dr Christiaan Snouck Hurgronje alias Haji Abdul Gaffar yang ditugasi Belanda mengenali adat istiadat dan agama masyarakat setempat seperti yang dilakukannya saat membantu Snouck saat melakukan penelitian keliling Jawa. PHH Mustafa yang dilahirkan di Garut (1852) dikenal sebagai seorang filsuf, ulama, & sastrawan yang menulis dalam bahasa Sunda dengan huruf Arab. Ajip Rosidi tahun 1989 mengumpulkan karya Mustapa berupa seribu bait yang tiap baitnya empat sampai 10 baris. Tulisan Mustapa berupa puisi yang mengupas ajaran Islam, manusia serta adat istiadat Sunda. Menurut Jakob Sumardjo, karya Mustapa orisinal & berani sehingga ia dianggap mahiwal (nyentrik) & miaing-aing (individualisti s) sehingga dianggap sebagai avant gardist pemikiran. Karya-karyanya yang terkenal : Bab Adat-adat Urang Priangan Jeung Sunda Lianna Ti Eta, Jawabna, Bale Bandung, Gelaran Kaislaman, Bumi Tujuh Langit Tujuh, Syekh Nur Jaman, Sidrah al Muntaha, Gurinda Alam, Aji Saka & Pamalaten.
Nama besar Penghulu Haji Hasan Mustapa (P.H.H. Mustapa) diabadikan sebagai nama seruas jalan di kota Bandung yang terletak di antara Jl. Surapati hingga Terminal Bus Antar Kota Cicaheum.
Nama besar Penghulu Haji Hasan Mustapa (P.H.H. Mustapa) diabadikan sebagai nama seruas jalan di kota Bandung yang terletak di antara Jl. Surapati hingga Terminal Bus Antar Kota Cicaheum.
Komentar
Posting Komentar