Syekh Yusuf Makasar

Pada tahun 1671 orang-orang Makasar tiba di Banten. Sayangnya terjadi perselisihan antara Sultan Banten dan orang-orang Makasar karena perilaku di antara mereka. Maka orang orang Makasar pun pergi ke Jawa Timur di bawah pimpinan Karaeng (Pangeran) Galesong membantu pemberontakan Trunajaya.
Di antara mereka yang datang ke Banten terdapat seorang ulama yang paling terkenal dalam sejarah Indonesia, Syeikh Yusuf Makasar (1626-1699). Pada tahun 1644 ia menuntut ilmu di Aceh dan masuk tarekat sufi Qadiriyyah. Dari Aceh ia pergi ke Yaman dan bergabung dengan tarekat Naqsyabandiyyah. Selanjutnya ia belajar beberapa tahun di Mekah dan Madinah. Dua gurunya dari tarekat Naqsyabandiyyahadalah Muhammad Abd Al-Baqi dan Ibrahim al Kurani. Al Kurani mengajarinya tarekat Syattariyyah. Di tanah Arab, Syekh Yusuf juga bergabung dengan tarekat Khalwatiyyah. Ia kembali ke Indonesia tahun 1672 tidak ke Makasar tapi ke Banten. Di Banten ia memperkenalkan tarekatnya sendiri Khalwattiyyah-Yusuf. Ketika orang orang Makasar menyingkir dari Banten ia tetap tinggal di Banten dan memberikan dukungan pada Sultan Ageng. Pada tahun 1680 Sultan Ageng mengumumkan perang pada VOC. VOC mendukung putra mahkota mengambil alih kekuasaan. Orang orang Eropa pesaing VOC diusir dari pelabuhan Banten. Orang Inggris mengundurkan diri ke Bengkulu. Pada tahun 1683 Sultan Ageng menyerah dan wafat di Jakarta pada tahun 1695. Syeikh Yusuf ditangkap pada tahun 1683 dan diasingkan ke Tanjung Harapan. Ia wafat 16 tahun kemudian (Ricklefs, 2005:184). Hingga kini ada perkampungan Makasar di Cape Town, Afrika Selatan.
Versi lain mengatakan Syeikh Yusuf berasal dari Makasar dan dikawinkan dengan putri Sultan Ageng dan ikut membantu mertuanya memerangi Sultan Haji - putra Sultan Ageng - yang mendapat bantuan penuh VOC. Dalam pertempuran di Lebak (1683) ia tertangkap Belanda dan dibuang ke Srilanka lalu dipindahkan ke Afrika Selatan dan wafat di Tanjung Harapan (Cape Town). Atas perintah Sultan Gowa, Abdul Jalil, jenazahnya dipindahkan ke Gowa dan dimakamkan di Sungguminasa pada tahun 1703 .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

B.M. Diah

PSII di Zaman Jepang

UNCI (United Nations Commission on Indonesia)