Peristiwa 27 Juni 1955
Sebagai akibat dari Peristiwa 17 Oktober 1952*), Mayor Bambang Sugeng diangkat sebagai KASAD. Bambang Sugeng kemudian mengundurkan diri akibat tidak tercapainya kesepakatan antara pemerintah dan Angkatan Darat dalam penyelesaian Peristiwa 17 Oktober 1952. Pimpinan AD diserahkan kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Kolonel Zulkifli Lubis.
Pada tanggal 27 Juni 1955 Pemerintah mengangkat Kolonel Bambang Utojo, Panglima Tentara dan Teritorium II / Sriwijaya. Pelantikan Bambang Utojo tidak disetujui pimpinan Angkatan Darat dan tidak dihadiri perwira-perwira Angkatan Darat .
Sebagai kelanjutan dari pengangkatan Kolonel Bambang Utojo tersebut, Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonagoro yang berkuasa pada saat itu jatuh dan digantikan oleh Kabinet Burhanuddin Harahap.
Penyelesaian masalah penggantian pimpinan Angkatan Darat selanjutnya diambil alih oleh Kabinet Burhanuddin Harahap. Pada tanggal 7 November 1955 Kolonel A.H. Nasution dilantik menjadi KSAD (ENI Vol. 13 , 2004 : 76).
*) Pada tanggal 17 Oktober 1952 terjadi demonstrasi oleh ribuan rakyat di Jakarta, dan penyampaian Pernyataan Pimpinan TNI Angkatan Darat kepada Presiden Sukarno di Istana oleh 16 perwira menengah TNI AD. Isi dari Pernyataan Pimpinan TNI AD tersebut adalah meminta agar Parlemen dibubarkan karena bukan hasil pilihan rakyat, dan menuntut agar segera diadakan Pemilihan Umum. Mereka datang dengan menggunakan truk-truk militer untuk mengangkut mereka. Sebagaian demonstran juga merupakan para anggota TNI AD yang tidak menggunakan seragam. Peristiwa yang berlangsung pagi hari hari ini merupakan akibat kemelut yang terjadi di kalangan TNI AD, sehubungan dengan pelaksanaan rasionalisasi tentara, serta keterlibatan militer dalam lapangan politik.
Komentar
Posting Komentar